Jakarta –
Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Muhammad Tito Karnavian melantik Velix Vernando Wanggai sebagai Pj Gubernur Papua Pegunungan. Pelantikan ini berdasarkan Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 110/P Tahun 2023 tentang Perpanjangan Masa Jabatan, Pemberhentian, dan Pengangkatan Penjabat Gubernur.
Pelantikan dilakukan di Gedung Sasana Bhakti Praja (SBP) Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), Senin (13/11/2023). Dalam sambutannya, Tito berharap pejabat yang baru dilantik dapat menjalankan tugas dengan baik.
“Saya berharap banyak rekan-rekan penjabat akan dapat menjalankan tugas, yang pertama adalah mengisi kekosongan karena berakhirnya masa jabatan yang lama. Kemudian running operasional pemerintahan tetap berjalan, politik dan pemerintahan di daerah tetap bisa stabil,” ujar Tito.
Tidak hanya itu, Pj gubernur diharapkan dapat menyelesaikan permasalahan yang menjadi atensi di tingkat nasional, seperti kemiskinan ekstrem, inflasi, stunting, infrastruktur, pendidikan, dan kesehatan. Velix juga diminta mengatasi permasalahan di tingkat lokal salah satunya stabilitas keamanan di Papua Pegunungan.
“Saya berharap untuk masalah pilkada, tolong untuk 2 provinsi ini, Bapak-Bapak Penjabat Gubernur segera koordinasikan dengan bupati dan wali kota masing-masing menyelesaikan naskah perjanjian hibah daerah (NPHD),” imbuhnya.
Velix diketahui sebelumnya menjabat sebagai Deputi Bidang Dukungan Kebijakan Pemerintahan dan Wawasan Kebangsaan Sekretariat Wakil Presiden (Setwapres) RI. Velix juga pernah menjabat Staf khusus Presiden Bidang Pembangunan Daerah pada pemerintahan SBY.
Selain Velix, Mendagri melantik Safrizal ZA sebagai penjabat (Pj) Gubernur Kepulauan Bangka Belitung (Babel). Safrizal merupakan pejabat tinggi madya di Kemendagri, menjabat Direktur Jenderal (Dirjen) Bina Administrasi Kewilayahan (Adwil) Kemendagri.
“Dan selamat bertugas kepada Bapak Safrizal di tempat yang baru, Ibu (Safriati Safrizal) tolong didukung. Dan juga Pak Velix, selamat untuk bertugas kembali di Tanah Papua. Mudah-mudahan bisa membawa suasana baru, energi baru, dan membawa percepatan pembangunan Papua,” kata Tito.
(dwia/imk)