Jakarta –
Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) menerima 101 Pekerja Migran Indonesia (PMI) yang dideportasi dari negara penempatan Abu Dhabi, Uni Emirat Arab. Para PMI itu merupakan pekerja yang berangkat tak sesuai prosedur.
“Ratusan PMI tersebut mayoritas perempuan merupakan pekerja yang berangkat secara noprosedural pada lima tahun lalu,” kata Kepala BP2MI, Benny Rhamdani dalam keterangan tertulis yang diterima, Selasa (14/11/2023).
Benny mengatakan 101 PMI itu terdiri atas 46 ibu dan 55 anak yang merupakan bayi maupun balita. Dia menyebutkan 101 PMI itu berangkat ke Uni Emirat Arab sekitar 5 tahun lalu.
“Kalau kita melihat data mereka ini rata-rata berangkat di atas lima tahun lalu dengan cara nonprosedural, artinya mereka ini korban dari para sindikat,” ujarnya.
Dia mengatakan pemulangan para PMI itu dapat dilakukan atas kerja sama KBRI dan otoritas imigrasi UEA. Dia menyebut pemulangan PMI nonprosedural merupakan tanggung jawab Kementerian Luar Negeri (Kemenlu).
“Pemulangan ini tidak lepas dari kolaborasi semua lembaga, pemulangan dari luar negeri merupakan tanggung jawab Kemenlu,” ujarnya.
Benny mengatakan BP2MI akan menfasilitasi pemulangan 101 PMI tersebut ke kampungnya masing-masing. Di antaranya Jawa Timur, Jawa Barat, Banten, Maluku, Nusa Tenggara Barat (NTB) hingga Sulawesi.
“Kalau pemulangan dari luar negeri itu tanggung jawab Kemenlu, setelah sampai di Indonesia menjadi tanggung jawab BP2MI. Mereka akan kita pulangkan ke kampung halamannya masing-masing dan semua biaya tanggung jawab BP2MI,” tuturnya.
Selain itu, Benny menyebut pemulangan 101 PMI itu merupakan kejahatan masa lalu. Dia mengatakan para PMI itu berangkat sebelum dirinya memimpin BP2MI.
“Ini mereka berangkat lima tahun lalu sebelum saya memimpin BP2MI, artinya ini kejahatan masa lalu,” ucapnya.
Lebih lanjut, Benny mengatakan pihaknya tak mentolerir kejahatan penempatan ilegal terhadap PMI. Dia mengajak berbagai pihak untuk bersama memerangi sindikat kejahatan PMI.
“Perlu saya sampaikan bahwa kejahatan kemanusiaan ini tidak bisa ditoleran, saya dan beserta jajaran BP2MI akan terus bekerja memberantas para sindikat,” kata Benny.
“Saya berulang kali katakan tidak yakin sedikit pun dengan bandar sindikat, saya sering katakan ayo kita perang demi merah putih dan masa depan anak bangsa,” lanjutnya.
(mib/maa)