Depok –
Anggota DPRD Depok mempertanyakan alasan toples bantuan makanan pencegah stunting yang anggarannya berasal dari APBN menggunakan toples bergambar Wali Kota Depok M Idris dan Wakil Walkot Depok Imam Budi. Pemkot Depok kemudian memberi penjelasan.
“Inisiasi siapa harus pakai toples bergambarkan itu kemudian dibalikin lagi,” tanya salah satu anggota Komisi D DPRD Depok dalam rapat klarifikasi bersama Dinas Kesehatan (Dinkes) Depok di gedung DPRD Depok, Jumat (17/11/2023).
Kadinkes Depok Mary Liziawati kemudian memberi penjelasan. Dia stiker Idris-Imam ditempelkan di toples agar sebagai simbol program tersebut dari Pemkot Depok.
“Sebenarnya ini kan kegiatan serentak di Kota Depok jadi kami menginginkan kegiatan yang serentak ini bisa sama di semua Wilayah Kota Depok kemudian sebagai tanda bahwa ini adalah tanda Pemkot,” jawab Mary.
Mary mengatakan pihaknya tak berpikir jauh soal stiker wajah Idris itu akan menuai sorotan publik. Sebagai informasi, anggaran untuk makanan bantuan pencegahan stunting senilai Rp 4,9 miliar itu berasal dari APBN.
“Kita memberikan stiker kita tidak sampai berpikir bahwa stiker gambar Pimpinan Daerah itu jadi masalah,” tutur Mary.
Hal itu pun menjadi candaan Ketua Fraksi Partai Gerindra Mohammad HB. Dia mengatakan program itu dibiayai APBN, namun stiker yang dipasang malah wajah Walkot Depok.
“Tapi ini kan APBN, Bu, bukan APBD. Beda kalo APBD ya bisa diterima, ini kan APBN kenapa nggak gambar Jokowi?” kata HB disambut para peserta rapat.
Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Mary Liziawati (Devi Puspitasari/detikcom)
|
Minta Vendor Copot Stiker Idris
Kini, Pemkot Depok telah meminta vendor untuk mencopot stiker itu. Mary mengaku tak memiliki niat tertentu dengan memasang stiker tersebut. Menurutnya, stiker itu hanya menjadi penanda program Pemkot Depok.
“Ini kan program Pemkot, kita sebenarnya tidak punya tendensi apa-apa itu Wali Kota kita. Ini program Pemkot yang memang serentak untuk seluruh kecamatan. Ya udah sebagai tanda saja bahwa ini program Pemkot Depok,” kata Mary kepada wartawan di Balai Kota Depok, Kamis (16/11).
Namun, Mary mengatakan sticker itu banyak diprotes warga. Sehingga pihaknya meminta vendor untuk melepas stiker tersebut.
“Tapi kemarin ketika banyak protes, kita sudah sampai pada vendor tolong lepas stikernya. Mungkin sebagian sudah ada yang lepas, sebagian belum karena riweuh (repot -red), tapi kita sudah sampaikan melalui Puskesmas,” ujarnya.
“Jadi kita sampaikan dan kita sosialisasikan kepada teman-teman Puskesmas ini banyak komplain karena adanya stiker kami sampaikan untuk dilepas saja,” tambahnya.
Sebagai informasi, makanan pencegah stunting yang dibagikan Pemkot Depok menuai sorotan karena berisi tahu dan nugget. Pemkot Depok menyatakan makanan itu hanya kudapan dan nilai gizinya telah disesuaikan dengan resep dari UNICEF yang dikeluarkan Kementerian Kesehatan.
(haf/haf)