Pemerintah Kota (Pemkot) Depok menjadi sorotan soal bantuan makanan stunting atau Pemberian Makan Tambahan (PMT) untuk balita stunting dengan anggaran Rp 4,9 miliar. Hal itu menuai komentar karena menu PMT berisi tahu dan nugget.
Pihak Pemkot Depok pun buka suara terkait permasalahan tersebut. Berikut informasi selengkapnya.
1. Ada Warga Lapor Menu Bantuan Makanan Stunting di Depok
Viral di media sosial soal bantuan makanan stunting di Depok berisi tahu dan nugget. Dari foto yang beredar di media sosial, makanan bola nasi nugget ada di dalam stoples.
Stoples itu ditempeli stiker wajah Wali Kota Depok M Idris dan Wakil Wali Kota Depok Imam Budi Hartono bertulisan ‘Bocah Depok Kudu Sehat Prestasi Hebat, Stunting Minggat’. Kemudian, di foto yang kedua terlihat menu berisi dua tahu serta ada juga bola nasi yang berisi ikan di dalamnya.
“PMT hari ini pun masih bola-bola nasi isi 3 pcs mana anaknya nggak mau makan lagi,” tulis orang tua pelapor dalam caption Instagram @infodepok.
“Menu hari ini, Bang, nugget tempe 2 biji, apakah ini seharga Rp 18.000,” tulisnya.
“Cuma dapat beginian? Masa sih anggarannya Rp 18.000,” tulisnya lagi.
Bantuan makanan stunting berupa nugget di Depok (Foto: Devi Puspitasari/detikcom)
|
2. Pemkot Depok Buka Suara
Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Depok Mary Liziawati mengaku sudah mengacu pada juknis dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes). Mary menyebut PMT yang diberikan kepada balita adalah PMT lokal yang menggunakan bahan dasar lokal yang diolah oleh UMKM.
“Kita mengikuti juknis tersebut dengan pemberian selama 28 hari dengan 6 hari kudapan dan 1 hari makanan bekal. Ternyata masyarakat kita belum familiar dengan yang namanya kudapan,” kata Mary kepada wartawan di Balai Kota Depok, Kamis (16/11/2023).
Permasalahannya, kata Mary, pada hari pertama pelaksanaan, masyarakat belum mengetahui bahwa pemberian PMT bukan makanan lengkap. Pihaknya pun melakukan sosialisasi mengenai hal itu.
“Kemudian kita lakukan sosialisasi. Ini kan rame ‘cuma dua tahu, cuma dua otak-otak’. Dari buku resep yang dikeluarkan UNICEF dikeluarkan oleh Kementerian Kesehatan bahwa memang di kudapan itu terdapat dua jenis protein hewani yang sudah mencukupi kandungan gizi untuk para balita,” tuturnya.
“Otak-otaknya bukan otak-otak yang dijual pinggir jalan. Tapi otak-otak isinya telur, sehingga memang kandungan gizinya sesuai dengan standar yang dikeluarkan Kemenkes,” tambahnya.
3. Dana Bantuan Makanan Stunting Depok Berasal dari APBN
Viral Pemberian Makan Tambahan (PMT) untuk balita stunting oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Depok yang dianggarkan Rp 4,9 miliar cuma berisi tahu dan nugget. Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Depok, Mary Liziawati, menyebut anggaran itu berasal dari dana insentif daerah.
“Jadi kita anggarannya, dari anggaran dana insentif daerah (DID). Pemkot Depok mendapat penghargaan insentif fiskal kinerja penggunaan stunting dari pemerintah pusat yang diterima sekitar akhir Oktober sehingga anggaran ini masih anggaran perubahan. Jadi anggarannya APBN ya,” kata Mary, Kamis (16/11/2023).
PMT di Depok ini baru pertama kali mendapat insentif daerah. Pihaknya mendapat anggaran dari pemerintah pusat untuk PMT lokal sebesar Rp 4,9 miliar yang akan diberikan kepada 38 puskesmas Kota Depok.
“(Per paket) Rp 18 ribu itu all in, ada pajak, ada distribusi, ada untuk kemasan, pencucian, karena kita bilang ke vendor penyedia cuci dahulu karena kita tidak ingin menambah himpunan sampah di Kota Depok. (Paket) 9.882 tiap hari selama 28 hari nanti numpuk seperti apa, sehingga kita minta kemasannya yang dipakai ulang atau reuse,” ucapnya.
Baca berita di halaman selanjutnya.