Jakarta –
Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal Agus Subiyanto yang telah disetujui Komisi I DPR untuk menjadi Panglima TNI mengakui dirinya memang telah mengenal dan bekerja sama dengan Joko Widodo (Jokowi) sebelum dia menjadi Presiden. Kala itu dirinya menjabat Komandan Batalyon Kopassus di Kertasura lalu menjadi Dandim Surakarta pada 2009-2011, dan Jokowi menjadi walikota Solo, 2005 – 2012.
“Ya tentu dekat karena saya sering membantu bila terjadi bencana alam seperti longsor di Karanganyar, gempa di Bantul. Tapi waktu itu ya jarang ngobrol juga,” kata Agus Subiyanto dalam wawancara khusus dengan detikcom di Mabes Angkatan Darat, Kamis (16/11/2023).
Terkait tafsir politik atas pencalonannya sebagai panglima TNI, lelaki kelahiran Cimahi, 5 Agustus 1967 itu menyerahkan sepenuhnya kepada masyarakat untuk menilainya. Ia menegaskan dirinya seorang tentara dan pribadi yang profesional. Setiap tugas operasi, teritorial, maupun pendidikan selalu dilaksanakan dengan tuntas dan baik sehingga selalu mendapat apresiasi dari atasannya.
Agus juga menegaskan dirinya termasuk yang eligible (memenuhi syarat) untuk menjadi panglima TNI karena telah menjabat sebagai KSAD, dan sebelumnya pernah menjadi Danrem, Pangdam, hingga Wakil KSAD. “Kalau jabatan sih saya semua sudah (operasi tempur, pembinaan teritorial, penerangan maupun menjadi dosen). Pendidikan pun Alhamdulillah selalu lulus,” kata Agus Subiyanto.
Ia juga menegaskan bahwa dirinya tidak pernah meminta-minta jabatan dalam jenjang apapun. Kalau kemudian dia diberi tugas dan jabatan tertentu itu bukan diminta tapi karena prestasi. “Saya prinsipnya tidak pernah memikirkan jabatan. Saya kerjakan saja dengan baik dan tuntas apa yang menjadi perintah pimpinan,” tuturnya.
Jauh sebelum berinteraksi dekat dengan Jokowi rupanya Agus Subiyanto telah lebih dulu mengenal sosok Prabowo Subianto. Selepas Akabri dengan pangkat Letnan Dua, dia termasuk perwira muda yang direkrut oleh Prabowo untuk dilatih sebagai anggota Kopassus yang akan dikirim ke Timor Timur. Namun perkenalan kala itu ya sebatas bawahan dan atasan dengan rentang pangkat yang berbeda sangat jauh sehingga tidak terjalin komunikasi langsung.
Komunikasi langsung dengan Prabowo kembali terjalin intens ketika dirinya menjabat Komandan Paspampres. “Saya suka ajak ngobrol bila beliau akan menghadap Presiden Jokowi,” ujarnya.
Terkait netralitas TNI yang belakangan ini kerap didengungkan seolah menjadi isu baru, Agus Subiyanto menegaskan bahwa hal tersebut sebetulnya tak perlu dipersoalkan lagi. Sebab di TNI itu ada Sumpah Prajurit, Sapta Marga, dan masalah netralitas juga sudah ada undang-undangnya. “Masyarakat sudah cerdas kok sekarang, mau memilih siapa,” tegasnya.
Fokus perhatiannya saat ini hingga menjelang pemilu dan pilpres, Agus melanjutkan, bersama Kapolri dan kepala staf angkatan yang lain, termasuk Pangdam dan Kapolda terus berkeliling untuk mendeklarasikan pemilu 2024 yang damai.
(idn/idn)