Jakarta –
Plt Kepala Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Provinsi Banten Deri Dariawan mengatakan ada 10 ribu nama warga Banten yang diusulkan menjadi penerima rice cooker gratis dari program Kementerian ESDM. Data 10 ribu orang itu sudah disetorkan ke kementerian berbasis data kelurahan dan desa.
“Yang menyampaikan usulan dari desa dan kelurahan di kabupaten-kota, totalnya itu 10 ribu penerima, itu yang diusulkan dari desa dan kelurahan,” kata Deri kepada detikcom, Selasa (21/11/2023).
Penyerahan data itu sudah disampaikan sejak akhir Oktober ke Kementerian ESDM. Menurutnya, basis data dari desa dan kelurahan sesuai dengan pedoman di peraturan menteri yang diverifikasi oleh pejabat desa atau kelurahan.
Selain itu, kementerian juga melakukan verifikasi atas data 10 ribu orang penerima rice cooker di Banten. Dinas ESDM belum diberikan informasi kapan jadwal penyaluran bantuan itu ke masyarakat. Termasuk, berapa kuota yang disetujui oleh kementerian khusus untuk penerima di Banten.
“Sampai sekarang kita belum tahu kuotanya dari pusat,” ucapnya.
Catatan detikcom, Kementerian ESDM menerima total data 333 ribu calon penerima yang sudah tercatat. Jumlah itu belum semua dari yang ditargetkan sebanyak 500 ribu penerima.
“Dari 500 ribu sudah masuk data sekitar 300.000 lebih, 333.000 per 14 November 2023. Ini lagi divalidasi, diverifikasi di lapangan supaya nanti by name by address sudah ada, langsung bisa dikirimkan ke masyarakat,” ujar Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian ESDM Jisman Hutajulu di DPR RI, Jakarta Pusat, Rabu (15/11).
Anggaran yang disiapkan untuk program bagi-bagi rice cooker ini sebanyak Rp 347,5 miliar. Anggaran berasal dari DIPA Kementerian ESDM Tahun 2023.
“Anggaran yang disiapkan untuk program peningkatan konsumsi listrik masyarakat melalui AML sebesar Rp 347,5 miliar untuk 500.000 rumah tangga,” kata Staf Khusus Menteri Keuangan Bidang Komunikasi Strategis Yustinus Prastowo kepada detikcom, Sabtu (7/10).
(bri/fas)