Program Pemberian Makan Tambahan (PMT) atau makanan untuk mencegah stunting di Kota Depok, Jawa Barat disorot mulai dari menunya yang dinilai tak sebanding dengan anggaran, hingga harga stoples makanan yang dinilai tak wajar. Menanggapi sorotan masyarakat, Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Mary Liziawati mengecek langsung lokasi serta proses pembuatan menu stunting itu di dapur vendor.
“Kami lakukan kunjungan langsung dan melihat proses pembuatan menu PMT lokal. Ini merupakan salah satu upaya untuk terus melakukan evaluasi dan pengawasan dari program PMT lokal yang dilaksanakan oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Depok,” kata Mary seperti yang dilihat detikcom di laman situs Pemkot Depok, Selasa (21/11/2023).
Untuk diketahui program PMT bersumber dari APBN. Nilai anggarannya Rp 4,9 miliar.
Mary melakukan pemantauan vendor yang berada di Kecamatan Beji pada Jumat (17/11). Menurutnya proses pembuatan serta varian makanan sudah memenuhi standar yang ditetapkan.
“Selain itu, sebelum didistribusikan, menu PMT lokal sudah disiapkan sesuai takaran. Masing-masing balita mendapatkan menu kudapan sebanyak 250 gram. Alhamdulillah seluruhnya sudah sesuai dengan standar, mulai dari komposisi dan takarannya sesuai dengan petunjuk teknis (juknis) dari Kementerian Kesehatan,” jelasnya.
Mary menyampaikan puskesmas dan kader Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) juga turut serta melakukan pendampingan. Mulai dari pengawasan, pembuatan menu PMT lokal hingga proses distribusinya.
“Pemantauan juga dilakukan langsung oleh unsur di wilayah untuk memastikan PMT lokal yang diberikan sudah sesuai,” tuturnya.
Pada kesempatan yang sama, Kepala Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) Puskesmas Beji, Hilma Handayani mengatakan pihaknya bersama tim setiap harinya melakukan monitoring. Selain itu juga mengingatkan kepada WUB untuk menyajikan menu PMT lokal sesuai jadwal yang sudah ditentukan.
“Bersama kader PKK setempat terus melakukan pengawasan, mulai dari persiapan pengolahan menu hingga pendistribusiannya,” tutupnya.
Simak selengkapnya di halaman berikutnya.