Menteri Hukum dan HAM (Menkumham) Yasonna Laoly merespons kritik anggota Komisi III DPR RI Fraksi PDIP, Arteria Dahlan, soal operasi tangkap tangan (OTT) yang dilakukan Kejaksaan Tinggi Bali terhadap petugas Imigrasi Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Bali. Yasonna menyebut mulanya sangat marah dengan peristiwa OTT yang melibatkan petugas imigrasi.
“Nanti soal Bandara Ngurah Rai barangkali, saya cukup marah peristiwa itu, saya cukup marah peristiwa OTT-nya. Tapi, setelah Dirjen Imigrasi menunjukkan kepada saya hasil CCTV saya justru miris kok segitunya,” kata Yasonna dalam kesimpulan rapat kerja di DPR RI, Selasa (21/11/2023).
Yasonna menyebut tak akan memperpanjang pernyataan yang disampaikan Arteria. Menurutnya, setiap institusi di pemerintahan berjalan dengan baik.
“Jadi saya tidak memperpanjang apa yang disampaikan Pak Arteria, tapi kami akan selesaikan secara institusi, tapi seharusnya tidak patut,” ucap Yasonna.
“Kita berhubungan baik, mungkin ada kekhilafan. Jadi kadang-kadang kekhilafan itu manusiawi, kekhilafan bisa datang dari kami, bisa juga datang dari luar,” sambungnya.
Dia mengatakan OTT yang dilakukan Kejaksaan Tinggi Bali ke petugas Imigrasi Bandara Ngurah Rai perlu didalami. Dia menilai ada yang ganjil dari penangkapan tersebut.
“Jadi saya sempat kesal, saya minta Irjen, saya minta ini, kalau kejadian itu memalukan, tapi karena setelah Pak Irjen meminta seluruh data CCTV dan melihat sesuatu yang amat ganjil dan tidak patut rasanya kami baru memahami dan kami akan menyelesaikan dengan baik antar institusi,” imbuhnya.
Sebelumnya, Arteria mengatakan OTT pungutan liar (pungli) tersebut palsu. Ia mengatakan tak ada OTT petugas imigrasi di Bandara Ngurah Rai.
“Ada kejadian yang harusnya mengusik kita semua, Pak, apa itu? OTT palsu pak, yang dilakukan oleh Kejaksaan Tinggi Bali. Pak Habib saya minta nanti diputerin. Tidak ada OTT, Pak,” ujar Arteria.
“Yang ada apa? Yang ada Jaksa ngasih duit ke petugas Imigrasi orang petugas Imigrasi begini, Pak Habib (telapak tangan menghadap ke depan),” ucap Arteria.