Bogor –
Puncak Reuni Akbar 60 Tahun Institut Pertanian Bogor (IPB) digelar malam ini di Sentul International Convention Center (SICC), Bogor. IPB membeberkan lima agenda besar pasca-IPB berusia 60 tahun serta meluncurkan buku putih gagasan besar para alumni kampus.
Beberapa tokoh yang hadir dalam acara tersebut antara lain Ketua HA IPB Walneg Sopia Jas, Plt Sekretaris Bappenas Taufik Hanafi, Sekretaris Jenderal KLHK Bambang Hendroyono, Deputi Bidang Pembangunan Manusia, Masyarakat dan Kebudayaan Bappenas Amich Alhumami, Wakil Wali Kota Bogor Dedie A Rachim serta Stafsus Menteri Sosial Luhur Budijarso.
Dalam sambutannya, Rektor IPB Prof Arif Satria menjelaskan lima agenda besar IPB pertama adalah memimpin Inovasi pangan dan transformasi ekonomi Indonesia sebagai middle income country melalui industrialisasi agromaritim 5.0. Kedua meningkatkan peran trendsetter dari nasional leader menjadi global-south leader di bidang agromaritim yang inklusif dan berkelanjutan.
Ketiga, memimpin higher education global-south network bertransformasi dari resource based ke inclusive innovation based sustainable development. Keempat, menyiapkan technopreneur dan sociopreneur muda penggerak transformasi perdesaan sebagai pusat pertumbuhan. Kelima match-making sistem pendidikan tinggi dengan industri agromaritim dan komunitas kreatif.
“Bagaimana IPB pasca-60 tahun? IPB setelah 60 tahun sudah banyak karya dirintis pendahulu kita yang terus bergulir seperti efek bola salju. Saat nya kita memikirkan pasca-60 tahun,” kata Arif dalam sambutannya, Minggu (26/11/2023).
Arif pun mengungkap berdasarkan hasil survei sebanyak 70% alumni IPB bekerja sesuai bidangnya. Namun, Arif pun turut mengapresiasi para alumni yang berkiprah di luar bidangnya.
“Jadi sebenarnya kalau alumni IPB bisa berkiprah di luar bidangnya itu karena IPB membekali kita adaptif terhadap perubahan,” jelasnya.
“Kalau ada alumni IPB jadi bos di perbankan, jangan salahkan alumni IPB, salahkan fakultas ekonomi (universitas) lain yang tak bisa bersaing dengan alumni agronomi, alumni pertanian IPB,” sambungnya.
Setelahnya, cara dilanjutkan dengan peluncuran sekaligus penyerahan Buku Putih Gagasan Besar Alumni IPB untuk Kedaulatan Indonesia di bidang Pendidikan, Desa, Kewirausahaan dan Agromaritim. Buku tersebut merupakan artikulasi pemikiran kolektif para alumni IPB melalui telaah panjang, diskusi kelompok, pendekatan bersama para tokoh dan pakar alumni IPB yang berkarir di kampus maupun luar kampus.
Pemikiran kolektif ini diharapkan menjadi pondasi strategis dalam membangun kedaulatan agromaritim menuju Indonesia Emas 2045. Buku tersebut turut menampilkan secara sistematis isu strategis hingga solusi kebijakan serta rekomendasi strategi.
Selanjutnya, acara dilanjutkan dengan grand launching hunian yang diperuntukkan bagi alumni IPB atau Senior Green Living, perubahan yang diperuntukkan bagi para alumni IPB yang terletak di wilayah Cigombong. Perumahan ini menawarkan kavling agromaritim. Acara kemudian dilanjutkan dengan peluncuran Deposito Wakaf oleh BSI serta acara hiburan lainnya.
(taa/azh)