Jakarta –
Seorang Pekerja Migran Indonesia (PMI) di Slovakia, Aksin Ahmad, bertanya kepada Wakil Presiden Ma’ruf Amin terkait pandangan pemerintah terhadap pekerja migran di Slovakia dan kontribusinya terhadap Indonesia. Ma’ruf mengatakan mereka merupakan pahlawan devisa untuk Indonesia.
Pertanyaan itu diajukan Aksin dalam dialog kebangsaan Ma’ruf Amin dengan WNI di Bratislava, Slovakia, Minggu (26/11/2023) waktu setempat. Aksin bertanya tentang kontribusi PMI untuk kemajuan Indonesia.
“Bagaimana pemerintah Indonesia memandang kami sebagai pekerja migran di Slovakia ini? Apakah peran dan kontribusi kami cukup besar bagi kemajuan bangsa Indonesia tercinta?” tanya Aksin.
Ma’ruf mengatakan pemerintah mengapresiasi semua PMI di mana pun berada. Menurut Ma’ruf, mereka merupakan para pahlawan devisa untuk Indonesia.
“Pemerintah sangat memberikan apresiasi terhadap PMI di negara mana pun, sebab mereka itu kita sebut sebagai pahlawan devisa. Pahlawan yang harus diberi penghargaan. PMI bagian diaspora Indonesia dan sudah banyak penelitian yang menunjukkan diaspora termasuk PMI memiliki kontribusi besar bagi bangsa dan ekonomi Indonesia, banyak kontribusinya itu. Banyak devisa yang dibawa ke Indonesia,” kata Ma’ruf.
Selain itu, sambung Ma’ruf, para pekerja di luar negeri juga akan memberikan tambahan pengetahuan untuk Indonesia. Dia berharap pengalaman berharga yang didapat para pekerja migran di luar negeri bisa diterapkan untuk membantu sumber daya manusia di Indonesia.
“Tentu ada yang tidak didapat di Indonesia, di luar negeri itu dapat tambahan-tambahan ilmu, itu saya kira penting yang bisa ditularkan,” ujar Ma’ruf.
Atas hal itu, Ma’ruf menyampaikan terima kasih kepada seluruh PMI di Slovakia dan negara lainnya. Dia berharap para PMI terus sehat dan bekerja dengan lancar.
“Saya minta terus bekerja dengan baik dijaga kesehatannya, sekali lagi jadi cerminan bangsa Indonesia yang terbaik selama berada di negeri orangnya, sopan santunnya, performance-nya penampilannya, kelakuannya dan sekali lagi patuhi aturan-aturan yang ada di negeri ini,” tutur dia.
Kunjungan ke Slovakia
Dalam sambutannya, Ma’ruf mengaku senang bisa bertemu para WNI di Slovakia. Ma’ruf menyebut sudah lama tidak ada tokoh nasional yang berkunjung ke Slovakia.
“Saya juga mendengar, pemimpin Indonesia yang terakhir berkunjung ke Bratislava adalah Ibu Megawati yaitu pada tahun 2002. Jadi sejak 2002 tidak ada pimpinan tertinggi, baru kali ini,” ujar Ma’ruf.
Ma’ruf menyampaikan apresiasi kepada KBRI atas pelaksanaan dialog kebangsaan tersebut. Dia juga menitipkan pesan agar KBRI benar-benar menjaga para pekerja migran di Slovakia.
“Di lain pihak, saya meminta agar KBRI Bratislava memastikan WNI dan pekerja migran Indonesia di Slovakia benar-benar mendapat akses pelayanan dan perlindungan yang memadai, termasuk perlindungan hukum dan hak-hak pekerja sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan,” kata Ma’ruf.
(knv/azh)