New York –
Menteri Luar Negeri Republik Indonesia, Retno Lestari Priansari Marsudi, berbicara di Sidang Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). Dia menyerukan gencatan senjata permanen untuk mengakhiri konflik Israel versus Palestina di Jalur Gaza.
“Kita butuh suatu gencatan senjata permanen, bantuan kemanusiaan yang tanpa hambatan, pembelaan terhadap keadilan, dan memulai kembali proses perdamaian dan politik,” kata Retno sebagaimana dia sampaikan via akun media sosial X, Rabu (29/11/2023).
Indonesia tidak bisa tinggal diam melihat kematian perempuan dan anak-anak tak berdosa. Indonesia juga tidak bisa membiarkan rumah-rumah, sekolah, dan rumah sakit dihancurkan dalam peperangan sebagaimana terjadi di Jalur Gaza yang diserang Israel.
Sebagaimana diketahui, gencatan senjata di Jalur Gaza sampai saat ini bukanlah gencatan senjata permanen. Bahkan, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu ingin melanjutkan serangan ke Jalur Gaza setelah gencatan senjata selesai.
Gencatan senjata semula direncanakan empat hari sejak 24 November, kemudian diperpanjang kembali sejak 27 November atau Senin lalu. Gencatan senjata ini digelar untuk bertukar sandera Hamas dan tahanan Israel.
Sebelumnya, Kepala Staf Militer Israel Letnan Jenderal Herzi Halevi menegaskan pasukan Israel akan kembali berperang melawan Hamas setelah gencatan senjata kemanusiaan di Jalur Gaza berakhir.
“Militer Israel dan pasukannya berjuang keras untuk melindungi kehidupan rakyat kami sambil menjunjung tinggi nilai-nilai (militer Israel). Kami telah menciptakan kondisi untuk kerangka pembebasan kelompok pertama anak-anak dan ibu-ibu yang disandera selama jeda ini,” ucap Halevi, dilansir Al Arabiya, Selasa (28/11).
(dnu/yld)