Dubai –
Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya resmi membuka Paviliun Indonesia di arena COP28 Dubai, Uni Emirat Arab. Paviliun akan jadi ajang soft diplomacy Indonesia dalam aksi-aksi iklim.
Konferensi para pihak konvensi kerangka kerja PBB tentang perubahan iklim (Conference of the Parties 28, COP28) digelar di Dubai Expo pada 30 November-12 Desember 2023.
“Paviliun Indonesia dalam satu dekade memiliki peran penting dalam mendukung negosiasi substansial dalam Conference of the Parties (COP) UNFCCC. Kali ini pada COP28 di Dubai, tujuan kami adalah untuk membahas beberapa bagian dan mengkonfirmasi tindakan kami terhadap tindakan iklim energi dan limbah lebih lanjut. Keduanya penting dalam konfigurasi emisi kita yang tercatat pada tahun 2022,” kata Menteri Siti Nurbaya dalam sambutan pembukaan Paviliun Indonesia di COP28 Dubai, di Dubai Expo, Kamis (30/11/2023).
Menteri Siti menegaskan Indonesia telah berhasil mengurangi deforestasi lebih banyak dibandingkan negara lain dalam beberapa tahun terakhir, dan tetap teguh dalam memastikan sektor FOLU berkontribusi terhadap pengurangan emisi Indonesia sebesar 60%. Pada peristiwa El Nino tahun ini, Indonesia menunjukkan kepemimpinannya dalam bidang iklim, dengan hanya 16% dari total kebakaran hutan dan lahan yang disebabkan oleh kebakaran gambut.
“Selain itu, kebakaran ini tidak menimbulkan kabut asap lintas batas. Pencapaian-pencapaian ini tidak terjadi secara autopilot, namun merupakan hasil dari tindakan nyata terhadap perubahan iklim di lapangan, termasuk keberhasilan dalam menghindari kebakaran besar selama pandemi global COVID-19,” katanya.
Menteri LHK Siti Nurbaya membuka Paviliun Indonesia di COP28 Dubai Foto: Elvan/detikcom
|
Kepemimpinan iklim Presiden Jokowi, kata Menteri Siti, yang merupakan bagian integral dari warisan Jokowi, terlihat jelas dalam pembentukan sistem tata kelola karbon berbasis hukum, yang memprioritaskan pencapaian target Kontribusi Nasional (NDC) Indonesia.
“Saya juga ingin menegaskan pentingnya sektor energi dan memprioritaskannya dalam agenda COP28 dan untuk diskusi di Paviliun Indonesia,” lanjutnya.
Indonesia pada masa Presidensi G20 November 2022, bersama dengan International Partner Group (IPG) telah menginisiasi perjanjian internasional (tidak mengikat) tentang Kemitraan Transisi Energi yang Berkeadilan. Ia lantas menyoroti komitmen generasi muda terhadap pemulihan lingkungan melalui gaya hidup ramah lingkungan.
“Sejak tahun 2014, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan telah mengadvokasi pengembangan generasi sadar lingkungan yang ditanamkan nilai-nilai cinta lingkungan. Hasil-hasil penting dalam bidang iklim yang diuraikan di atas menunjukkan bahwa kepemimpinan Presiden Jokowi dalam bidang iklim didasarkan pada kepemimpinan yang memberi contoh-bukan sekadar klaim, janji, atau komitmen di atas kertas,” pungkasnya.
(van/lir)