Jakarta –
Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Siti Nurbaya menuturkan banyak pencapaian Indonesia di bidang iklim. Hal itu tidak terlepas dari kepemimpinan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
“Hampir satu dekade menjabat sebagai Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan, saya menyajikan hasil-hasil penting dari aksi-aksi iklim yang telah dan sedang kami lakukan di bawah kepemimpinan Presiden Jokowi,” kata Siti Nurbaya dalam sambutan pembukaan Paviliun Indonesia di arena COP28 Dubai, Kamis, (30/11/2023).
Konferensi para pihak konvensi kerangka kerja PBB tentang perubahan iklim (Conference of the Parties 28, COP-28) digelar di Dubai Expo pada 30 November-12 Desember 2023.
Siti menegaskan Indonesia telah berhasil mengurangi deforestasi lebih banyak dibandingkan negara lain dalam beberapa tahun terakhir. Juga tetap teguh memastikan sektor FOLU berkontribusi terhadap penurunan 60% di Indonesia emisi.
“Pada tahun 2022 menunjukkan emisi riil Indonesia mengalami penurunan sebesar 42,1% dibandingkan dengan kondisi business-as-usual. Ini melengkapi pengalaman Indonesia sebelumnya dalam mengurangi emisi FOLU dan gambut sebesar 1,84 Gigaton CO2 pada tahun 2019 menjadi 1,05 Gigaton pada tahun 2020; 1,14 Gigaton pada tahun 2021 dan 1,22 Gigaton pada tahun 2022,” jelasnya.
Indonesia memastikan bila target FoLU Net Sink 2030 terpenuhi, maka berarti lebih dari 95 juta hektar hutan alam tropis di Indonesia, rumah bagi sebagian besar hutan alam di dunia, terjaga keanekaragaman hayatinya.
“Kita juga menghargai inisiatif seperti Green Leadership Indonesia dan Green Youth Movement menjadi penjaga kelestarian lingkungan melalui generasi muda yang mencintai Indonesia,” ucap Siti.
Dia lantas mengapresiasi kepemimpinan Presiden Jokowi dalam hal iklim. “Berbagai komitmen dan pencapaian aksi iklim menunjukkan kepemimpinan Presiden Jokowi, adalah kepemimpinan dengan memberi contoh kerja nyata, bukan sekadar klaim, janji, atau komitmen di atas kertas,” pujinya.
COP28 Dubai kemungkinan bakal jadi COP terakhir di Pemerintahan Jokowi. Warisan Indonesia lead by example dalam hal iklim harus terus dilanjutkan di masa depan.
“COP28 menandai partisipasi terakhir Presiden Jokowi dan saya sendiri sebagai menterinya selama hampir satu dekade. Presiden Jokowi telah mengukir capaian iklim yang luas, warisan bagi Indonesia, yang secara kolaboratif berkontribusi terhadap upaya global mengatasi krisis iklim, melalui upaya sebaik mungkin secara inklusif dan kolaboratif,” pungkasnya.
(van/fas)