Jakarta –
Pemerintah Indonesia menggelar dialog lintas agama dengan Pakistan. Kegiatan ini sebagai upaya dan kontribusi Indonesia dalam menciptakan harmony among civilizations atau harmoni dalam perbedaan.
Kegiatan itu diselenggarakan di Jakarta pada Kamis (30/11). Dialog lintas agama dengan Pakistan merupakan kegiatan kedua kalinya setelah sebelumnya terjadi pada 2012 silang.
Dialog Lintas Agama Indonesia-Pakistan mengambil tema “Enhancing Religious Moderation and Interfaith Dialogue”.
Delegasi Pakistan dipimpin oleh Ketua Rahmatulil Aalamin Authority, Mr. Khurshid Ahmad Nadeem. Dia menyampaikan ketertarikan untuk memahami cara Indonesia mengakomodasi masyarakat multikultural dengan nilai-nilai Islam.
Direktur Jenderal Informasi dan Diplomasi Publik, Siti Nugraha Mauludiah, menyambut baik niat Pakistan untuk mempelajari moderasi beragama dari Indonesia. Dia mengatakan memang ada kesamaan antara Indonesia dan Pakistan.
“Selain memiliki karakteristik yang kurang lebih sama dalam hal penduduk mayoritas Muslim dan menganut sistem demokrasi, kedua negara juga memiliki catatan hubungan bilateral yang sangat baik selama 73 tahun melakukan hubungan diplomatik,” kata Siti Nugraha Mauludiah, dalam keterangannya, Jumat (1/12/2023).
Dialog lintas agama ini dihadiri oleh 14 delegasi Pakistan, termasuk ulama dan penstudi Islam. Kegiatan ini melibatkan pihak-pihak seperti Kementerian Luar Negeri, Kementerian Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Kementerian Agama.
Kegiatan ini juga melibatkan Santri Diplomacy Academy, dan Gerakan Angkatan Muda Kristen Indonesia (GAMKI).
Delegasi Pakistan akan berada di Indonesia hingga 4 Desember 2023. Mereka akan melakukan pertemuan dengan Kementerian Agama, Kemenko PMK, organisasi keagamaan, dan lembaga think tank.
Simak juga ‘Saat Kabut Asap Selimuti Lahore Pakistan, Indeks Kualitas Udara Tembus 315’:
(aik/aud)