Jakarta –
Ada yang berbeda dari sikap Ketua KPK Nonaktif Firli Bahuri usai menjalani pemeriksaan sebagai tersangka kasus dugaan pemerasan di Bareskrim Polri semalam. Kini, Firli tak lagi menutupi wajahnya di balik tas dan memilih berbicara di hadapan publik.
Aksi Firli menutupi wajah dengan tas dilakukannya usai menjalani pemeriksaan di Bareskrim pada Kamis (16/11/2023) lalu. Saat itu, statusnya masih menjadi saksi di kasus dugaan pemerasan terhadap mantan Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo (SYL).
Firli diketahui keluar meninggalkan Bareskrim Polri pada pukul 14.37 WIB. Artinya, Firli diperiksa selama hampir 4 jam.
Firli diketahui keluar melalui akses utama pejabat Polri di gedung Rupatama Mabes Polri. Gedung Rupatama memang tersambung dengan gedung Bareskrim Polri.
Firli terlihat keluar dengan mobil Hyundai hitam dengan nopol B-1917-TJQ. Mobil yang ditumpangi Firli terus melaju tak menghiraukan awak media yang terus memanggil dan mengejar.
Kaca mobil tidak dibuka, tapi posisi Firli dapat terlihat jelas dari luar. Firli bersama ajudannya duduk di kursi bagian tengah mobil itu.
Momen Firli Bahuri Tutupi Wajah dengan Tas Usai Diperiksa Bareskrim Foto: Pradita Utama
|
Firli terlihat duduk menyender. Dia juga menutupi wajahnya dengan tas berwarna hitam. Firli terlihat mengenakan kemeja batik cokelat dengan bawahan berwarna hitam polos.
Firli Buka Suara Usai Geger Tutup Muka dengan Tas
Usai heboh, Firli pun buka suara atas aksi yang dilakukannya. Firli mengatakan ada situasi tidak normal yang dialaminya saat itu.
“Saya sungguh dikagetkan mengapa kendaraan pribadi saya, saya tidak tahu keberadaannya. Dan saya melihat tidak saya temukan kendaraan tersebut sehingga seseorang menyampaikan pada saya untuk meminjamkan mobil pribadinya kepada saya dan mengantar saya keluar dari tempat,” kata Firli dalam konferensi pers di gedung KPK, Jakarta Selatan, Senin (20/11/2023).
Firli mengaku menyadari kehadirannya di Mabes Polri saat diperiksa telah ditunggu oleh banyak pihak. Namun, dia menilai butuh jeda untuk menghindari sorotan pemberitaan.
“Saya paham rekan-rekan media waktu itu, saya sadar rekan-rekan menunggu. Dengan kesadaran saya sebagai pejabat publik tetapi juga sebagai manusia terkadang saya butuh waktu untuk jeda,” jelas Firli.
Dia merasa situasi pemeriksaannya di Mabes Polri tidak normal. Namun, Firli tidak menjelaskan maksud penjelasannya tersebut.
“Terutama di situasi yang saya anggap situasi abnormal yang tidak bisa saya jelaskan saat ini. Apalagi sehari sebelumnya saya tidak tidur karena menangani tindak pidana korupsi terkait penjabat Bupati Sorong,” katanya.
Firli juga mengaku ada gejolak batin yang dirasakan saat diperiksa di Mabes Polri. Sebagai purnawirawan Polri, dia mengaku Mabes Polri terasa asing baginya saat itu.
“Saya tentu bertanya 40 tahun mengabdi di lembaga Polri, tapi kemarin saya harus bertanya, apa benar saya pernah mengabdi di sana? Dan mengapa markas besar itu terasa asing bagi saya,” ujar Firli.
“Itulah yang bergejolak di batin saya saat 16 November 2023. Saya bermaksud menyampaikan perasaan ketidakadilan itu ada, dirasakan. Dan benar adanya,” tambahnya.
Firli Kini Tampil di Hadapan Publik Usai Diperiksa
Selanjutnya, Firli kembali memenuhi panggilan pemeriksaan penyidik dengan menyambangi Bareskrim Polri. Kali ini, Firli memenuhi panggilan sebagai tersangka kasus dugaan pemerasan. Setelah selesai pemeriksaan, Firli tampil di hadapan publik.
“Saya taat kepada hukum, menjunjung tinggi supremasi hukum,” kata Firli di Bareskrim Polri, Jakarta Selatan, Jumat (1/12/2023).
Total sudah 10 jam ia diperiksa. Firli keluar gedung Bareskrim pukul 19.30 WIB. Begitu keluar, Firli langsung menghampiri awak media yang sudah menunggu.
“Hormati asas praduga tak bersalah, dan juga kita pastikan bahwa kepastian hukum akan berjalan, tunjukkan keadilan, dan kita percayakan kepada proses hukum yang berjalan,” katanya.
Firli Bahuri telah selesai menjalani pemeriksaan selama 10 jam soal kasus dugaan pemerasan mantan Mentan Syahrul Yasil Limpo (SYL) di Bareskrim Polri, Jumat (1/12/2023). Firli keluar dengan melambaikan tangannya. Foto: Pradita Utama
|
Ia memohon dukungan. Ia percayakan proses hukum ke Bareskrim Polri.
“Saya mohon dukungan rakyat seluruh Indonesia,” tambahnya.
“Mari kita percayakan kepada proses hukum yang berjalan,” lanjutnya.
(taa/dhn)