Jakarta –
Gempa bumi magnitudo (M) 7,4 terjadi di wilayah Mindanao, Filipina. Gempa ini tidak berpotensi memicu gelombang tsunami di wilayah Sulawesi Utara (Sulut), Indonesia.
Kepala Pusat Gempa bumi dan Tsunami BMKG, Daryono, mengatakan gempa ini hanya menyebabkan timbulnya guncangan di Naha, Sulut.
“Gempa bumi ini berdampak dan dirasakan di daerah Naha, Sulawesi Utara dengan skala intensitas III MMI (Getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang ). Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa bumi ini tidak berpotensi tsunami, ” kata Daryono dalam keterangan, Sabtu (2/12/2023).
Gempa terjadi pada malam ini pukul 21.37 WIB. Episenter gempa bumi terletak pada koordinat 8,53 derajat Lintang Utara (LU) dan 126,59 derajat Bujur Timur (BT) atau tepatnya berlokasi di laut 420 Km barat laut Pulau Karatung, Sulawesi Utara pada kedalaman 56 Km.
“Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal yang dipicu aktivitas Subduksi Lempeng Laut Filipina ke bawah Pulau Mindanao, Filipina. Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi ini memiliki mekanisme pergerakan naik (thrust fault),” jelasnya.
Dia mengatakan, per pukul 22.30 WIB, hasil monitoring BMKG menunjukkan adanya 4 aktivitas gempa bumi susulan (aftershock) dengan magnitudo terbesar M 6,4.
“Kepada masyarakat diimbau agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Agar menghindari dari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa. Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal anda cukup tahan gempa, ataupun tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum anda kembali ke dalam rumah,” imbaunya.
(jbr/rfs)