Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) menggelar Tanwir ke-32, yang diikuti oleh seluruh dewan pimpinan pusat hingga daerah se-Indonesia selama tiga hari. Di akhir tanwir, didapati 9 poin isu yang menjadi sorotan dan disuarakan para mahasiswa Muhammadiyah.
“Sembilan isu tersebut merupakan hal-hal penting yang harus direspons oleh IMM sebagai bagian dari tanggung jawab intelektualnya. Dengan ini IMM mengajak seluruh elemen bangsa untuk berkolaborasi memajukan Indonesia sebagaimana tema yang diangkat dalam tanwir kali ini,” kata Ketua Umum DPP IMM, Abdul Musawir Yahya, dalam keterangan tertulis, Senin (4/12/2023).
Tanwir ke-32 ini digelar mulai 1 hingga 3 Desember 2023 di Hotel Sofyan, Menteng, Jakarta Pusat (Jakpus). Musawir menyebut 9 isu tersebut dinilai IMM menjadi syarat untuk memajukan Indonesia.
“Penyelesaian sembilan permasalahan bangsa ini menjadi syarat untuk kemajuan bangsa. Oleh karena itu, semua elemen bangsa harus berkolaborasi menangani masalah-masalah itu jika mau memajukan Indonesia” ungkap Musawir.
Berikut 9 poin hasil Tanwir ke-32 IMM:
1. IMM mengkritik gurita korupsi yang terjadi di Indonesia. IMM memandang merebaknya kasus korupsi di Indonesia adalah akibat langsung dari meluruhnya integritas penegak hukum juga kuatnya intervensi kekuatan politik. Kekuatan politik itu dipandang sering tebang pilih, menyasar lawan politik. IMM memandang. Pemerintah adalah penanggung jawab utama pemberantasan korupsi dan penegakan keadilan.
2. IMM juga mengkritik masalah Pendidikan nasional yang dipandang sebagai penyebab utama merosotnya kualitas manusia Indonesia. Dalam soal ini, IMM memandang masalah Pendidikan harus segera diselesaikan, baik secara sistemik maupun secara teknis.
3. IMM mengevaluasi masalah kesenjangan sosial dan ekonomi di Indonesia. Masalah tersebut lahir karena merosotnya kualitas Pendidikan, minimnya akses sumber daya, kebijakan ekonomi yang kurang merata hingga menguatnya oligarki yang menguasai hajat hidup orang banyak. Untuk soal ini, IMM memandang pemerintah perlu memastikan pemerataan akses sumber daya, membangun kebijakan yang berkadilan dan perbaikan kualitas Pendidikan yang setutur menunjang perbaikan ekonomi.
4. IMM menilai di tubuh bangsa ini juga terdapat masalah maraknya diskriminasi dan kekerasan terhadap Perempuan, dilihat dari banyaknya kasus pelecehan seksual, pernikahan dini, masalah ketidakpastian Nasib pekerja formal dan informal, dan keterwakilan Perempuan dalam politik. IMM dalam hal ini memandang perlunya kerja sama pemerintah, apparat hukum dan kekuatan sipil untuk membangun kehidupan yang setara dan adil.
Foto: Tanwir ke-32 Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) di Hotel Sofyan, Menteng, Jakarta Pusat sejak Jumat (1/12/2023) hingga Minggu (3/12/2023). (dok. istimewa)
|
Simak selengkapnya di halaman berikutnya.