Jakarta –
Warga Kota Sabang menolak keberadaan pengungsi Rohingya dengan membongkar tenda penampungan para pengungsi tersebut. Pemerintah kota (Pemkot) akhirnya memutuskan pengungsi Rohingya ditampung sementara di dermaga CT-1 BPKS.
“Ini sifatnya hanya sementara,” kata Kabag Protokol dan Komunikasi Pimpinan Setda Kota Sabang, Ady Akmal Shiddiq dalam keterangannya kepada wartawan, dilansir detikSumut, Senin (4/12/2023).
Lokasi penampungan itu dipilih setelah Pemkot Sabang menggelar rapat koordinasi dengan Forkopimda. Menurut Ady, Pemkot tidak mengeluarkan biaya untuk menangani pengungsi yang kabur dari Bangladesh tersebut.
“Pemkot tidak mengeluarkan sepeserpun untuk mereka, baik yang kemarin masuk maupun yang pertama di Ujong Kareung. Pemko hanya memberikan bantuan kemanusiaan pada saat mereka tiba pertama kali, karena melihat kondisi mereka yang membutuhkan makanan, minuman maupun pakaian, dan itupun dengan dibantu masyarakat sekitar juga,” jelasnya.
Lebih lanjut, Ady menyebut pembiayaan penanganan Rohingya ditanggung sepenuhnya UNHCR. Pemkot Sabang memberikan waktu ke UNHCR untuk berkoordinasi dengan Kemenkopolhukam terkait penanganan selanjutnya.
“Kami mohon masyarakat dapat bersabar dan mengerti dengan keadaan ini, kami sedang mencari solusi,” ujar Ady.
Baca selengkapnya di sini.
(azh/idn)