Menko Polhukam Mahfud Md buka suara terkait persoalan pengungsi Rohingya di Aceh. Mahfud menegaskan Indonesia tak terikat dengan United Nations High Commissioner for Refugees (UNHCR).
“Itu kita tidak terikat itu karena kita tidak menandatangani UNHCR, kita tidak tanda tangani. Kita hanya kemanusiaan,” kata Mahfud kepada wartawan di iNews Tower, Jakarta, Selasa (5/12/2023).
Mahfud mengatakan negara lain, seperti Malaysia, Australia, hingga Singapura, menutup akses untuk pengungsi Rohingya. Dia menyebutkan hal itulah yang membuat pengungsi Rohingya memilih Indonesia sebagai tempat tujuan.
“Cuman negara-negara lain itu sudah menutup, Malaysia menutup, Australia menutup, semuanya nutup, Singapura, nggak mau nerima, mereka larinya ke Indonesia. Maksudnya mau transit, tapi lama-lama menjadi tempat tujuan pengungsian bukan transit karena biasanya mau transit untuk ke Australia, tapi dia berhenti di Indonesia dan nggak mau keluar lagi,” ujarnya.
Dia mengatakan sudah ada 1.478 pengungsi Rohingya di Aceh. Dia menyebutkan warga lokal juga mengeluhkan penambahan pengungsi Rohingya tersebut.
“Jumlahnya sekarang sudah 1.478 orang dan orang-orang lokal, orang Aceh, orang Sumatera Utara, Riau, itu sudah keberatan ditambah terus. Kami juga miskin kenapa ini terus ditampung tapi gratis terus,” ujarnya.
Mahfud mengaku tengah mencari jalan keluar untuk mengatasi persoalan pengungsi Rohingya. Dia mengatakan akan mempertimbangkan kebutuhan domestik dan kemanusiaan.
“Nah kita sedang mencari jalan keluar tentang ini. Satu, mengenai kebutuhan domestik, kita Indonesia di mana penduduknya. Kedua, mengenai kemanusiaan. Jadi nanti kita akan olah ini kebutuhan domestik dan kemanusiaan ini mau diapakan, agar keduanya bisa tertangani dengan baik,” ujarnya.