Jakarta –
Gunung Marapi di Sumatera Barat masih mengeluarkan hujan abu vulkanik. Pemerintah kabupaten (Pemkab) Agam mengimbau warga untuk mengurangi aktivitas di luar rumah.
Pemkab Agam menyebutkan wilayah yang masih terdampak hujan abu vulkanik di beberapa kecamatan, yaitu Kecamatan Canduang, Kecamatan Sungai Pua, Kecamatan Ampek Angkek, dan Kecamatan Malalak. Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Agam, Bambang Wasito mengkonfirmasi hal itu.
“Sampai hari ini masih ada hujan abu, hanya hujan abu, kerikilnya sudah tidak ada,” kata Bambang melalui keterangan tertulis yang dibagikan BNPB, Rabu (6/12/2023)
Meski demikian, warga yang berada di 4 kecamatan paling terdampak tersebut masih belum ada yang mengungsi. Bambang mengatakan Pemkab Agam terus mengimbau warga untuk mengurangi aktivitas di luar rumah. Apabila akan melakukan aktivitas, maka warga diimbau untuk terus menggunakan masker agar tidak berdampak pada kondisi kesehatan.
Pemkab Agam bersama Pemerintah Provinsi Sumatra Barat telah menyiagakan pusat kesehatan bagi warga yang kesehatannya terdampak akibat aktivitas vulkanik Gunung Marapi. Pusat kesehatan tersebut disiagakan pada puskesmas-puskesmas sekitar dan satu pusat kesehatan yang berdekatan dengan pos komando (posko) penanganan darurat Erupsi Gunung Marapi. Posko ini berada di Kantor Walinagari Batupalano, Kecamatan Sungai Pua.
Selain itu, mengingat level aktivitas vulkanik Gunung Marapi yang masih berada pada level II atau waspada, warga juga diminta untuk tidak melakukan aktivitas di dalam radius 3 km dari puncak kawah.
“Warga yang mengungsi sampai saat ini alhamdulillah masih nihil. Namun, Pemerintah Kabuten Agam telah mengaktifkan dan menyiagakan pusat kesehatan di puskesmas-puskesmas dan satu yang berdekatan dengan posko penanganan darurat di Kantor Walinagari Batupalano selama 24 jam,” tambah Bambang.
23 Orang Meninggal
Korban meninggal dunia akibat erupsi Gunung Marapi di Sumatera Barat (Sumbar) bertambah. Kapolda Sumbar Irjen Suharyono mengatakan korban meninggal saat ini tercatat 23 orang.
“Saya ingin update informasi, dari 75 pendaki yang tercatat itu, 52 orang sudah berhasil diselamatkan, walaupun ada yang luka ringan, luka berat dan lain sebagainya. Dan 23 itu dinyatakan meninggal dunia,” kata Suharyono dilansir detiksumut, Selasa (5/12/2023).
Suharyono mengatakan 23 korban meninggal itu merupakan orang-orang yang telah diketahui keberadaannya. Saat ini tim gabungan masih mencari sejumlah orang yang masih terjebak di Gunung Marapi.
Dia mengatakan 32 tim terdiri dari 300 personel diterjunkan melakukan evakuasi sisa korban di Gunung Marapi.
“Ada 32 tim yang bekerjasama, bahu membahu membantu proses evakuasi. Jumlahnya mencapai 300 orang,” katanya.
Terpisah, Kepala Kantor SAR Padang Abdul Malik mengatakan pihaknya telah menyerahkan sejumlah korban yang tewas saat erupsi Gunung Marapi di Sumatera Barat. Sejauh ini 16 jenazah telah diserahkan kepada tim tim Disaster Victim Identification (DIV) Polri.
“Update untuk operasi SAR sampai pukul 21.10 WIB ini sudah berjumlah 16 orang saat ini sudah kita serahkan ke pihak DVI Polri di Rumah Sakit Akhmad Mukhtar,” kata Abdul Malik dalam keterangan kepada wartawan.
(dek/dek)