Jakarta –
Santri Ponpes Husnul Khotimah (HK) di Desa Manis Kidul, Kecamatan Jalaksana, Kabupaten Kuningan, Jawa Barat, berinisial H (18) meninggal dunia karena diduga dikeroyok teman satu asrama. Polisi turun tangan menyelidiki kejadian tersebut.
Dilansir detikJabar, Kapolres Kuningan AKBP Willy Andrian mengatakan polisi sedang mendalami kasus ini. Saat ini, ada 18 orang telah dimintai keterangan oleh polisi.
“Kami masih menyelidiki kasus ini. Untuk sementara sudah 18 saksi kami panggil untuk dimintai keterangan terkait kasus dugaan pengeroyokan yang menyebabkan hilangnya nyawa seseorang. Untuk sementara itu dulu, lebih lengkapnya nanti akan kami sampaikan setelah pemeriksaan selesai,” kata Willy kepada wartawan, Rabu (6/12/2023).
Sementara itu, Taufik Eka Alfauzan Sukirman selaku kuasa hukum Ponpes HK Kuningan sekaligus para santri yang sedang menjalani proses hukum menjelaskan insiden ini dipicu perselisihan kecil antara korban dengan santri lainnya. Menurutnya, peristiwa memilukan ini terjadi pada Kamis malam sekitar pukul 23.00 WIB di sebuah ruangan dekat asrama putra.
“Kejadiannya pada hari Kamis malam sekitar pukul 23.00 WIB di salah satu ruangan asrama lantai tiga, saat sebagian besar para santri sudah tertidur. Dipicu oleh perselisihan kecil antara korban dan sesama teman santri lain, sehingga terjadi pemukulan. Ternyata, aksi pemukulan tersebut berlanjut hingga Jumat dini hari sekitar pukul 02.00 WIB,” ucap Eka.
Tak sampai di situ, para pelaku pemukulan kemudian membawa korban ke gudang di lantai satu lalu menguncinya dari luar. Hingga akhirnya, keberadaan korban diketahui oleh wali asrama pada Jumat pagi dalam kondisi banyak ditemukan luka lebam di tubuhnya.
“Wali asrama menemukan korban di gudang dalam kondisi masih sadar dengan sejumlah luka lebam di tubuh. Korban kemudian dibawa ke klinik Ponpes kemudian dirujuk ke RS Juanda. Namun karena keterbatasan alat, korban dirujuk lagi ke RSUD ’45 Kuningan,” ujarnya.
Dari hasil pemeriksaan medis, lanjut Eka, ditemukan beberapa luka dalam di tubuh korban sehingga harus dilakukan tindakan operasi. Namun malang, sehari setelah operasi kondisi korban memburuk dan meninggal dunia pada Senin (4/12) pagi.
Simak selengkapnya di sini.
(fas/idh)