Jakarta –
Panca Darmasyah alias Panca (43), yang diduga membunuh 4 anaknya dan melakukan KDRT kepada istri, memiliki masalah ekonomi. Menurut ketua RT setempat, Yakub, Panca dan keluarganya hampir diusir pemilik kontrakan karena menunggak.
“Udah mau diusir sebenernya dia ini sama yang punya rumah, nggak bayar-bayar,” kata Yakub kepada wartawan di lokasi, Kamis (7/12/2023).
Yakub mengatakan Panca sebelumnya bekerja sebagai sopir. Namun, beberapa bulan ini ia menganggur.
“Awalnya sopir, tapi sekarang udah nganggur ya 4-5 bulanlah dia nganggur,” katanya.
4 Bulan Tunggak Cicilan
Asmaro Dwi (64) selaku pemilik kontrakan mengatakan awal mula Panca menyewa rumahnya pada April 2022. Asmaro mengaku Panca terakhir kali membayar kontrakan pada Agustus 2023. Adapun harga kontrakan tersebut, kata Asmaro, senilai Rp 2,5 juta.
“Kalo menunggak iya. Udah 4 bulan ini dia tidak bayar. Jadi udah 4 bulan ini, terakhir bayar 4 Agustus,” kata Asmaro.
Asmaro, pemilik kontrakan, mengatakan Panca yang diduga membunuh 4 anaknya sudah 4 bulan ini menunggak bayar kontrakan. (Annisa Aulia Rahim/detikcom)
|
Sejak saat itu, Asmaro mulai bertanya kepada Panca melalui aplikasi WhatsApp perihal kapan akan membayar kontrakannya tersebut. Panca menjawab akan membayarnya.
“Cuma bilang, ‘saya akan bayar’,” kata Panca kepada Asmaro saat itu.
Hingga akhirnya, Asmaro pun memberi batas waktu pembayaran kontrakan. Hal itu disampaikan Asmaro kepada Panca melalui pesan WhatsApp.
“Terus saya japri ‘Pak sepertinya kesabaran saya mulai habis, saya kasih batas toleransi sampe tanggal 15 bulan ini, untuk selanjutnya silakan cari kontrakan baru’,” kata Asmaro.
Asmaro melanjutkan batas waktu tersebut ia berikan dengan pertimbangan Panca yang memiliki 4 anak kecil. Selain itu, dalam keluarga itu, hanya istri Panca yang bekerja.
“Tapi dengan pertimbangan saya, kasihan dia punya anak kecil. Kebetulan lagi nggak kerja. Istrinya aja yang kerja,” pungkasnya.
(mea/mea)