Jakarta –
Pemimpin Redaksi detikcom Alfito Deannova bicara keresahan masyarakat menghadapi Pemilu 2024. Alfito mengatakan keresahan itu di antaranya kampanye yang singkat, hingga kejutan politik.
“Ini sebenarnya keresahan yang muncul di detik juga karena kami melihat kan begini kampanyenya relatif singkat ya dan banyak sekali kejutan-kejutan, bahkan Pak Jokowi dan banyak orang mengamini ini Pemilu yang paling banyak dramanya,” kata Alfito dalam diskusi di acara #DemiIndonesia Cerdas Memilih di Kota Kasablanka, Jakarta Selatan, Kamis (7/12/2023).
Alfito mengatakan ada kekhawatiran pesta demokrasi ini tak dinikmati oleh masyarakat. Melainkan hanya dikuasai sebagian aktor.
“Kita jadi khawatir panggung pesta politik ini panggung pesta demokrasi ini hanya dikuasai oleh sebagian aktor saja. Karena Pak KPU-nya, Pak Bawaslu-nya kayaknya ada di belakang terus,” ujarnya.
Padahal, kata dia, Pemilu 2024 ini terbilang cukup menarik. Terlebih apa yang terjadi di Pemilu 2014 dan 2019 tidak terjadi di Pemilu 2024.
“Kalau boleh menggunakan istilah ini ‘jurus dewa mabuk’ yang ini tadinya gabung ke sini terus jadi ke sono, yang tadinya itu nggak mungkin gabung sama ini, jadi ke sini,” ungkapnya.
“Jadi sebenarnya pemetaan kekuatan politik yang mengkhawatirkan munculnya polarisasi itu nggak kejadian,” sambung dia.
Meski begitu, Alfito mengingatkan Pemilu harus dapat diterima semua pihak. Dia mendorong penyelenggara Pemilu untuk lebih maju dan tak ragu dalam bertindak.
“Ini tuh jadi pesta bersama bukan jadi pesta sebagian orang, yang kemudian orangnya nggak menang, yang sebelah sini marah dan kemudian itu jadi permasalahan mereka aja,” jelasnya.
Alfito kemudian menyoroti Pemilu 2019. Dia tak ingin peristiwa di Pemilu 2019 yang memakan banyak korban terulang kembali di Pemilu 2024.
“Jangan sampai ya kita amit-amit ya, 2019 itu masih membekas loh. 2019 itu masih membekas, banyak orang yang meninggal dunia dan mungkin sekarang kita nggak kenal namanya siapa,” tuturnya.
“Mereka 2019, meninggal, kita nggak tau orangnya siapa, tinggal dimana, anak itu apa, jangan sampai 2024 kejadian lagi, hanya semata-mata untuk ya ini jangan egois lah elite lah maksud saya,” imbuh dia.
(idn/dhn)