Kuala Lumpur –
Menko Polhukam Mahfud Md salat Jumat bersama PM Malaysia Anwar Ibrahim. Mahfud dan Anwar salat bersama di Masjid Persekutuan, Malaysia.
Keduanya sempat makan bersama di Medan Selera, Kuala Lumpur, Jumat (8/12/2023). Setelahnya, Mahfud dan Anwar berangkat dalam satu mobil menuju masjid.
Setibanya di masjid, keduanya salat bersama dengan masyarakat Malaysia. Seusai salat, Anwar mengajak Mahfud menyalami ratusan jemaah yang sudah berbaris antre.
Anwar dan Mahfud melakukan pertemuan di kantor Masjid ditemani beberapa tokoh agama dan direktur pengelola masjid. Cawapres nomor urut 3 itu juga sempat bicara intens empat mata di sebuah ruangan di Masjid.
Mahfud, yang memang bersahabat dengan Anwar, mengaku pertemuannya dengan PM Malaysia ini adalah untuk merekatkan silaturahmi dan kunjungan persahabatan.
“Alhamdulillah, hari ini saya silaturahmi dengan Dato Seri Anwar Ibrahim sebagai Perdana Menteri, tapi kunjungan persaudaraan, persahabatan. Oleh sebab itu, tadi acaranya makan bersama, salat bersama, menerima jamuan dari tokoh agama dan takmir masjid bersama,” ungkap Mahfud.
Mahfud mengaku, saat berbincang empat mata dengan Anwar, membahas sejumlah hal. Namun dia enggan menyampaikan secara rinci.
“Kami ada ngobrol-ngobrol berdua, empat mata sebentar memisah dari kelompok. Kalau berdua, berarti nggak boleh didengar orang. Tapi intinya persahabatan,” ucapnya.
Anwar di mata Mahfud merupakan sosok pejuang antikorupsi yang tidak kenal lelah. Yang telah memperjuangkan bersihnya negara Malaysia dari KKN sampai pelakunya dipenjarakan dua kali. Tapi akhirnya berhasil menjadi kepala pemerintahan dan rakyat menyambutnya dengan sangat baik.
Di dalam obrolannya, kata Mahfud, Anwar mengaku belajar banyak kepada tokoh-tokoh Indonesia. Seperti Natsir, Syahrir, hingga Sudjatmoko dan menjalin erat hubungan dengan teman-temannya, seperti Buya Syafii Maarif, Nurcholis Madjid, Abdurrahman Wahid, yang saling memberi bekal di dalam perjuangan membangun negara yang madani dan beradab.
“Saya tertarik dengan sejarah perjuangan Pak Anwar Ibrahim yang menjadikan politik adalah perjuangan. Sehingga saya banyak belajar dan akan terus melakukan komunikasi untuk perjuangan, untuk peradaban kemanusiaan,” imbuhnya.
(dek/azh)