Kota Bogor –
Tersangka Rahmat Agil alias Alung (20) sempat meminta bantuan temannya inisial HK untuk membawa jasad Fitria Wulandari alias Wulan (21) menggunakan motor menuju ruko di Jl dr Semeru Kota Bogor. HK mengaku kaget dan merasa dibohongi Alung, karena ternyata Wulan sudah meninggal saat dibawa di motor.
“Kaget pasti. Nggak nyangka ternyata yang kita bawa itu (Wulan) yang sudah nggak ada (meninggal),” kata HK ditemui di rumahnya, Kamis (7/12/2023).
“Iya, bener banget (merasa dibohongi),” sambungnya.
HK mengaku mengetahui Wulan tewas dibunuh Alung pada Minggu (3/12/2023) malam. Yakni saat ia diperiksa polisi karena sempat membantu Alung membawa Wulan menggunakan motor.
“Saya dikasih taunya sesudah beres BAP di Polres (Polresta Bogor Kota). Saya kan dua kali dipanggil, dari Polsek Bogor Barat terus langsung ke Polres,” kata HK.
“Iya nggak tahu saya (Wulan tewas dibunuh Alung), tahunya pas BAP jam 9-an. Itu hari minggu malam,” imbuhnya.
Seperti diketahui, HK didatangi Alung dan diminta membantu membawa Wulan menggunakan motor dari hotel di Jl Sholeh Iskandar Kota Bogor. Kepada HK, Alung menyebut Wulan terluka karena jatuh dari motor akibat mabuk.
HK mengaku sempat menyarankan agar Wulan dibawa ke rumahsakit atau ke rumah orangtuanya. Namun Alung malah membawa Wulan ke ruko kosong Jl dr Semeru Kota Bogor.
HK Berstatus Saksi
Diberitakan sebelumnya, Kasat Reskrim Polresta Bogor Kota Kompol Rizka Fadhila mengatakan, HK, teman tersangka Rahmat Agil alias Alung (20) di kasus pembunuhan Fitria Wulandari alias Wulan (21) masih berstatus sebagai saksi. Rizka menyebut belum ada keterangan yang menyebutkan keterlibatan HK dalam kasus tersebut.
HK merupakan pria yang dimintai bantuan oleh tersangka Alung untuk membawa jasad Wulan menggunakan motor. Dari hotel di jl Sholeh Iskandar, jasad Wulan dibawa menggunakan motor ke ruko kosong di Jl dr Semeru, Kota Bogor.
“(Status HK) masih saksi. Tidak ada (keterlibatan). Dia (HK) Itu dipanggil tersangka untuk membantu membawa korban ke rumah sakit, itu saja,” kata Rizka kepada detikcom, Kamis (7/12/2023).
“Jadi ibarat kata, dibangunin, eh bantuin dong ini kayanya (Wulan) sakit, bantu pegangin karena ngga bisa kalau berdua, mau dibawa ke rumahsakit, gitu istilahnya. Tapi itu kita tuangkan sesuai keterangan orang tersebut juga keterangan pelaku,” imbuhnya.
(sol/aik)