Satu dari tiga Warga Negara Indonesia (WNI) sekaligus relawan MER-C yang berada di Gaza, Farid Zanzabil Al Ayubi, telah dievakuasi dan tiba di Indonesia. Farid menceritakan beratnya kondisi selama bertugas menjadi relawan di Gaza, Palestina hingga perjalanannya kembali ke Indonesia.
Ia mengungkapkan bagaimana kondisi Rumah Sakit (RS) Indonesia di Gaza tempatnya bertugas hingga akhirnya berhenti beroperasi pasca-perang Israel dan Hamas. Diketahui, RS Indonesia merupakan RS terbesar kedua di Gaza setelah RS Al-Shifa.
“Alhamdulillah rumah sakit ini memang sangat bermanfaat bagi orang-orang yang ada di sekitarnya terutama sejak peperangan pecah,” kata Farid di kantor MER-C, Jakarta Pusat, Rabu (13/12/2023).
Relawan MER-C di Gaza, Farid Zanzabil Al Ayubi, telah tiba di RI. Ketua Presidium MER-C Sarbini Abdul Murad menyebut Farid sudah 4 tahun jadi relawan di Gaza. (Brigitta B/detikcom)
|
Farid juga menjelaskan bagaimana RS Indonesia di Gaza menjadi tempat bagi sekitar 20 ribu warga Gaza berlindung dari serangan.
“Di awal peperangan, RS Indonesia ini sangat-sangat dibutuhkan karena banyak sekali korban yang dilarikan ke sini. Bahkan, waktu hari ke berapa ada serangan brutal dari zionis Israel sampai menewaskan kurang lebih 50 orang seketika dan ratusan yang jadi korban luka-luka. Mereka semuanya dilarikan ke RS Indonesia karena jaraknya dekat,” tuturnya.
Ia mengatakan RS Indonesia menjadi tumpuan bagi warga Gaza selama serangan, terutama ketika RS Al-Shifa tidak dapat beroperasi lagi. Terlebih, masyarakat setempat juga tidak memiliki pilihan lain selain berlindung di sana.
Migor Gantikan Solar
Farid pun menceritakan berbagai kejadian yang ia alami. Salah satunya ketika kehabisan solar sama sekali, yang sangat dibutuhkan untuk menjalankan generator pembangkit listrik. Untuk diketahui, Israel memutus aliran air, listrik hingga logistik ke Gaza.
Akhirnya, ada ide mengganti solar dengan minyak goreng (migor). Ide itu berjalan hingga membuat genset bertahan mengalirkan listrik di RS.
“Tapi alhamdulillah, atas doa dari antum semua dan atas pertolongan Allah juga, Allah memberikan ide ke insinyur listrik, orang Gaza, untuk mengganti solar dengan minyak goreng,” ungkapnya.
Simak berita selengkapnya di halaman selanjutnya.