Jakarta –
Polisi masih menyelidiki kasus ayah inisial U yang tega membanting anaknya sendiri, K alias Awan (10) di Penjaringan, Jakarta Utara. Belum diketahui penyebab si ayah tega melakukan aksi keji itu, tapi polisi menduga pelaku dalam kondisi emosional akut.
“Mungkin pada kondisi emosional yang akut ya. Kami mendalami lagi apa latar belakang persoalan yang sebelum peristiwa terjadi,” kata Kapolres Metro Jakarta Utara Kombes Gidion Arif Setyawan, dilansir Antara, Kamis (14/12/2023).
Peristiwa itu bermula dari ketika U menyaksikan seorang tetangga menegur K karena sesuatu hal. Setelah itu, U mencari K dan melakukan kekerasan terhadapnya.
“Dia melakukan kekerasan terhadap anaknya dengan cara membanting, kemudian mengalami luka di bagian kepala dan keluar darah dari hidung, meninggal dunia,” kata Gidion.
Gidion mengatakan pihaknya menerapkan ketentuan di dalam Undang-Undang Perlindungan Anak, Undang-Undang Sistem Peradilan Pidana Anak dan KUHP dalam mengusut kasus penganiayaan itu. Penyelidik telah memeriksa sampel urine pelaku dan hasilnya menunjukkan U negatif menggunakan narkoba.
Kesaksian Warga
Dilansir Antara, peristiwa yang menggegerkan warga itu terjadi di kawasan Muara Baru, Penjaringan, Jakarta Utara, pada Rabu (13/12) siang. Warga tak menyangka ayah Awan, U, akan setega itu membanting anaknya hingga tewas.
“Awan sempat dipukul, kemudian ditendang kakinya hingga jatuh. Lalu setelah itu tampak diangkat sama ayahnya, dikira mau dibawa ke rumah, nggak menyangka ibu-ibu, pas itu lihat dia dibanting,” kata pengurus RT 02 RW 017 Kelurahan Penjaringan Abdul Rahman, dilansir Antara, Kamis (14/12/2023).
Abdul mengatakan perbuatan kejam U terekam kamera pengawas CCTV sekitar pukul 14.00 WIB. Setelah itu, korban langsung dibawa oleh ayah kandungnya ke rumah sakit lantaran Awan tidak sadarkan diri.
Warga tidak mengetahui keberadaan ibu Awan yang berinisial H saat terjadinya peristiwa tersebut. Diduga H sedang ke luar rumah.
(mea/dhn)