Jakarta –
Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud Md mengatakan perempuan mempunyai peran penting untuk ikut membangun negara. Mahfud Md lalu menyinggung banyak koruptor masuk penjara karena tuntutan istri.
Hal itu disampaikan Mahfud saat menghadiri Halaqah Kebangsaan dan Pelantikan Pengurus Majelis Zikir Al-Wasilah Sumatera Barat (Sumbar), di Asrama Haji, Kota Padang, Minggu (17/12/2023). Jemaah yang datang dalam majelis tersebut mayoritas kelompok ibu-ibu. Mahfud lalu menyampaikan dua pesan kepada ibu-ibu yang hadir.
“Yang pertama, surga itu terletak di kaki ibu. itu artinya apa? kaki itu tempat di jalan. Sehingga kebaikan suatu anak itu tergantung sepak terjang ibunya. Kalau ibunya baik, maka anaknya akan baik, akan masuk surga ibu dan anaknya,” ungkap Mahfud.
“Tapi kalau langkah kaki ibu-ibu tidak baik, ya maka ibu maupun anaknya juga masuk neraka,” tambah Mahfud.
Mahfud berpesan agar ibu-ibu menjalankan dan memperdalam ajaran agama dengan baik. Hal itu agar ilmu agama yang sudah didapat bisa menular kepada anak-anaknya.
“Setiap ibu bisa menciptakan surga bagi anak-anaknya. kalau ibu-ibu berlaku tidak benar, tidak mendidiknya dengan baik, tidak mengasihinya dengan benar, anak-anak itu tidak akan mendapat surga baik di dunia maupun di akhirat, karena anak menjadi tidak terarah,” ungkapnya.
Mahfud juga mengatakan kaum perempuan adalah tiang negara. Apabila perempuan di suatu negara baik, maka negaranya akan baik. Dia lalu menyinggung banyak koruptor yang terjerat kasus korupsi karena tuntutan istri.
“Ada yang mengatakan bahwa kaum perempuan itu adalah tiangnya negara. Perempuan adalah tiangnya negara, kalau perempuan di suatu negaranya itu baik, maka negaranya itu akan baik. Kalau perempuannya tidak baik, negaranya tidak baik. Di sini kaum perempuan punya peran penting nantinya untuk ikut membangun negara,” ujarnya.
“Suami-suami yang terjerumus ke dalam kejahatan ini karena istrinya tidak baik. Banyak koruptor-koruptor itu yang sekarang masuk penjara, karena tuntutan istrinya. Gajinya cuma Rp 20 juta, belanjanya Rp 50 juta yang dituntut dari suami,” jelasnya.
(rdh/whn)