Penumpang memberikan kesaksian mengerikan saat bus Handoyo mengalami kecelakaan di Km 72 Tol Cipali, Purwakarta, Jawa Barat. Kecelakaan maut itu menewaskan belasan penumpangnya.
Peristiwa kecelakaan itu terjadi pada Jumat (15/12/2023) sore. Bus Handoyo mengangkut 18 penumpang, 2 orang sopir, dan 1 orang kernet.
Setiba di tikungan Km 72 Tol Cipali, bus Handoyo mengalami kecelakaan. Bus bernopol AA-7626-OA itu menabrak guard rail lalu terguling dan melintang di tengah jalan tol.
Akibat kecelakaan itu, sebanyak 12 orang penumpang tewas. Sementara 8 orang lainnya mengalami luka berat dan dilarikan ke RS Abdul Radjak Purwakarta.
Berikut daftar 12 korban tersebut:
1. Mia Febrianti (40), warga Desa Duri Kelapa, Kebun Jeruk, Jakarta Barat.
2. Iskandar (69), warga Desa Payaman, Kecamatan Secang, Kabupaten Magelang.
3. Resmi Asiatub (60), warga Desa Payaman, Kecamatan Secang, Kabupaten Magelang.
4. Kasdi (63), warga Desa Purwodadi, Kecamatan Tegalrejo, Kabupaten Magelang.
5. Mashudi (57), warga Desa Salam, Kecamatan Grabag, Kabupaten Magelang.
6. Yekti Nugrahanti (45), warga Desa Salam, Kecamatan Grabag, Kabupaten Magelang
7. Adelia (5), anak dari Mashudi dan Yekti.
8. Siti Rohyati (57), warga Desa Ciracas, Jakarta Timur.
9. Siti Munjayana (55), warga Desa Purwodadi, Kecamatan Tegalrejo, Kabupaten Magelang.
10. Cholimah (68), warga Desa Bantir, Kecamatan Candiroto, Kabupaten Temanggung.
11. Kholifah (60), warga Kecamatan Ngadirejo, Kabupaten Temanggung.
12. Siti Wirnasih (36), warga Kabupaten Kendal, Jawa Tengah.
Kesaksian Penumpang
Seorang penumpang bernama Rahma (19) mengungkap kesaksiannya saat bus PO Handoyo mengalami kecelakaan di Tol Cipali, Purwakarta. Menurut Rahma, bus melaju kencang di belokan hingga kecelakaan dan membuatnya pingsan.
Rahma berangkat naik bus PO Handoyo bernopol AA-7626-OA untuk ke Bekasi menemui ibunya. Selama perjalanan, kata Rahma, bus kadang pelan, kadang juga ugal-ugalan, dan banyak berhenti.
“Saya duduk di samping kaca, di bagian tengah sebelah kanan. Bus kadang ugal-ugalan, kadang pelan, terus berhenti-henti terus,” kata Rahma dilansir detikJabar, Sabtu (16/12).
Rahma tidak mengetahui pasti kejadian kecelakaan maut tersebut karena ia sedang tertidur saat itu. Namun ia sempat merasakan saat bus berbelok agak kencang.
“Saya lagi tidur, habis itu tahu saya busnya belok agak kenceng, terus jatuh busnya. Saya pingsan, udah masuk rumah sakit,” imbuh Rahma.
Rahma adalah salah satu penumpang korban luka yang kini dirawat di RS Abdul Radjak, Purwakarta. Rahma mengalami patah tulang kaki sebelah kanan, sedangkan kaki kiri memar dan wajah penuh luka akibat kecelakaan maut tersebut.
Baca selengkapnya di halaman selanjutnya….