JAKARTA – Teknologi kecerdasan artifisial yang semakin canggih menyebar ke seluruh kegiatan manusia. Hal tersebut memicu kefamiliaran masyarakat terhadap AI dengan bantuannya dalam aktivitas sehari-hari mulai dari produktivitas hingga kreativitas.
Ponsel pintar kini merupakan perangkat paling dekat dan banyak digunakan di berbagai kalangan generasi, terutama gen Z. Berdasarkan survey yang dilakukan Google, sebesar 43% gen Z sudah familiar dengan AI dan menyadari jika kecerdasan artifisial ini dapat diakses melalui ponsel mereka. Sedangkan 21 persennya sudah mencoba berbagai produk AI.
AI saat ini terutama generative AI bekerja berdasarkan data-data dari konten yang terdapat pada jejaring internet. Baik itu teks maupun gambar, semua hal yang berada pada jaringan internet diserap oleh AI sehingga ia dapat mempelajarinya.
Namun pakar AI dan founder of Kata.ai, Irzan Aditya mengatakan terkait copyright yang masih akan menjadi persoalan hingga beberapa tahun ke depan.
“Sebagai konsumen, kita harus meningkatkan awareness terkait hal copyright bahwa kita memakai AI sangat berguna, tapi dia dilatih oleh data-data yang sudah ada dan mungkin itu adalah konten-konten milik kreator dan seniman yang memiliki copyright.” ujar Irzan pada acara Masa Depan Teknologi AI pada Perangkat Mobile di Jakarta, Kamis (14/12/2023).
“Ini butuh kolaborasi mungkin dari sisi bagaimana mereka membuat AI ini menyerap data-data yang bebas hak cipta. Misalnya ada satu perusahaan memiliki foto-foto unlicensed yang dapat di-generate dalam AI sehingga semua orang dapat menggunakannya.” tambahnya.
Follow Berita Okezone di Google News
Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di
ORION, daftar sekarang dengan
klik disini
dan nantikan kejutan menarik lainnya