Jakarta –
Ketua Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan PP KAMMI Rizki Agus Saputra, mengaku dianiaya oknum prajurit TNI di Duren Sawit, Jakarta Timur (Jaktim). Rizki menuturkan penganiayaan yang dialaminya dilakukan tanpa alasan yang jelas.
Hal itu diungkapkan Rizki kepada wartawan dalam jumpa pers di Sekretariat PP KAMMI, Tebet, Jakarta Selatan, Minggu (17/12/2023). Di situ dia mengatakan tak ada perselisihan yang terjadi di jalanan dengan oknum TNI tersebut
“Kan ada pernyataan dari pihak militer atau pihak Angkatan Udara (AU) yang menyatakan ini perselisihan di jalanan. Sudah saya tegaskan di awal tadi bahwa tidak ada perselisihan di jalanan, saya bisa pastikan itu,” tegas Rizki yang hadir secara daring dalam jumpa pers.
Rizki menceritakan, kejadian itu bermula saat dirinya mengendarai sepeda motor dari Rumah Sakit Islam Pondok Kopi menuju rumahnya. Dia mengatakan, saat itu baru saja menjenguk istrinya yang sedang dirawat.
“Di flyover Pondok Kopi saya diklakson oleh orang yang tidak dikenal, motifnya apa, saya juga tidak tahu,” kata Rizki.
Saat itu, posisinya berada di sisi kiri jalan, sementara di sebelah kirinya masih ada pengendara sepeda motor lain. Pengendara yang mengklakson itu, kata Rizki, mendahului Rizki hingga akhirnya mengadang.
Menghadapi situasi itu, Rizki enggan menanggapi. Dia lebih memilih untuk menghindari konflik, namun terus dicecar dengan kata-kata kasar.
Lalu, kata Rizki, sepeda motornya tiba-tiba saja ditendang. Dia lantas melawan dengan menendang balik. Namun dia kaget, sebab yang menendang motonya ternyata orang berseragam TNI.
“Kemudian yang bikin saya kaget, yang menendang saya tadi ternyata bukan orang yang mengklakson, tapi adalah oknum TNI,” ungkap Rizki.
Menurutnya, tidak ada permasalahan apapun sebelum cekcok di jalan berujung pengeroyokan itu. Rizki juga tidak dimintai klarifikasi lebih dulu dan langsung dipukul bagian mata serta kepala hingga memar.
Sedangkan orang yang mengklakson dari belakang, kata Rizki malah menjadi provokator meski tak ikut memukul. Rizki juga tidak mengetahui motif dari tindakan tersebut.
Kendati begitu, Rizki berharap motif penganiayaan tersebut tidak berhubungan dengan aktivitas politik yang tengah dilakukannya bersama PP KAMMI.
Masih dalam kesempatan yang sama, Kuasa Hukum PP KAMMI, Zainur Ridlo berharap perkara tersebut dapat diusut secara transparan. Dia meminta agar pelaku diproses sesuai hukum yang berlaku.
“Jangan sampai ketidaktransparanan ini sehingga perkara ini begitu saja menghilang,” kata Zainur.
“Yang selanjutnya, ketika sudah ada identitas dari terlapor, kami berharap selanjutnya dilakukan sanksi yang pertama ketika kita ngomong kedinasan militer segera dilakukan sanksi disiplin. Bisa dibebastugaskan, selanjutnya dicabut hak-haknya dari seorang anggota TNI,” imbuhnya.
Diproses POM AU
Danpomdam Jaya Kolonel Cpm Irsyad Hamdie Bey Anwar mengatakan, oknum prajurit TNI yang memukul Rizki Agus Saputra, telah ditangkap. Oknum prajurit TNI itu diserahkan ke Pusat Polisi Militer Angkatan Udara (Puspomau).
“Sudah (ditangkap). Yang bersangkutan oknum anggota TNI AU,” kata Irsyad kepada detikcom, Sabtu (16/12/2023).
Dia mengatakan anggota Pomdam Jaya bergerak menyelidiki kasus pemukulan tersebut. Namun, berdasarkan temuan di lapangan, terduga pelaku adalah anggota TNI AU.
Setelah itu, anggota Pomdam Jaya menyerahkan penanganan kasus kepada Puspom AU.
“Hasil penyelidikan anggota Pomdam Jaya melalui pelat motornya didapati anggota TNI AU, langsung kita limpahkan kasus tersebut kepada Pom AU,” katanya.
(ond/lir)