SAAT safari politik, calon presiden nomor urut 3 Ganjar Pranowo, Siti Atikoh Suprianti berkunjung Zie Batik, Gunungpati, Semarang, Jawa Tengah. Melalui kesempatan ini, Siti Atikoh melihat serta mencoba langsung membuat batik menggunakan bahan pewarna alami.
Terkait masalah pewarna, Siti Atikoh berharap akan semakin banyak lagi pembuat batik yang menggunakan pewarna alami. Hal ini guna menjaga kelestarian alam.
“Ini melihat proses pembatikan, yang khas dari batik ini adalah memakai warna alami, jadi pakai indigo, mangrove, ini sudah eco friendly dan sudah ada ekspor. Dan di sini sudah ada mau menerima adik-adik, teman-teman yang mau belajar dari sisi pembatikannya, pewarnaannya maupun manajemennya,” kata Siti Atikoh.
BACA JUGA:
Lebih lanjut, ibunda Alam Ganjar ini menuturkan jika batik eco friendly tidak kalah populer di kalangan konsumen, khususnya di luar negeri.
“Justru yang agak susah itu di Indonesia karena harganya berbeda ya yang pewarna sintetis,” bebernya.
Walau demikian, kini masyarakat sudah banyak yang peduli akan lingkungan dan mulai berpindah ke batik yang eco friendly. Salah satunya demi menjaga kelestarian alam.
BACA JUGA:
“Masyarakat semakin sadar, bahwa mereka memakai batik eco friendly, jadi mereka juga melestarikan alam tidak ada pencemaran. Yang kedua, harapannya banyak pembatik yang bergeser kepada pengguna pewarna alam,” tutur Atikoh.
Istri mantan gubernur Jawa Tengah ini juga menyampaikan jika sebagai masyarakat Indonesia, ia memiliki banyak batik. Namun, jumlahnya masih kalah banyak dengan sang suami, Ganjar Pranowo.
“Lumayan tapi tidak sebanyak Mas Ganjar, Mas Ganjar banyak banget,” pungkasnya.
Follow Berita Okezone di Google News
Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di
ORION, daftar sekarang dengan
klik disini
dan nantikan kejutan menarik lainnya
(sal)