Jakarta –
Warga Kabupaten Maros, Sulawasi Selatan, mengeluhkan terkait truk yang parkir di pinggir jalan jelang jembatan timbang membuat kemacetan. Kapolres Maros, Polda Sulawesi Selatan, AKBP Awaludin Amin, menindaklanjuti laporan warga itu.
“Akhir-akhir ini saya lihat mulai dari jembatan timbang sampai Patung Polwan penumpukan kendaraan mobil truk itu sudah masuk di bahu jalan akhirnya kepadatan antrean kendaraan di jalur umum sangat memacetkan jalur poros. Itulah herannya lagi sopir dan kernet tinggal duduk di bawah cerita-cerita,” kata warga Maros, Muhammad Kasim, dalam program Jumat Curhat detikPagi, Jumat (22/12/2023).
Kasim juga mengeluhkan tentang pemotor yang melawan arus. Dia meminta agar Kapolres Maros AKBP Awaludin untuk menindaklanjuti hal itu.
“Kemudian arus Patung Polwan yang sering terjadi berlawanan arus dari roda dua sampai pom bensin, Pak Kapolres,” katanya.
Kapolres AKBP Awaludin Amin mengatakan permasalahan macet jelang jembatan timbang Maccopa sudah menjadi perhatian pihaknya dalam tiga bulan terakhir.
“Jadi ini udah menjadi isu tiga bulan yang lalu terkait dengan kemacetan yang ada di jembatan timbang Maccopa. Jadi sebenarnya akar permasalahannya adalah keberadaan jembatan timbang itu, memang di waktu saya kecil jembatan timbang itu sudah ada sampai dengan sekarang,” kata Awaludin.
Awaludin menambahkan Kabupaten Maros adalah pintu masuk ke Ibu Kota Provinsi Sulawesi Selatan, Makassar. Sehingga masyarakat banyak melewati jalur tersebut, salah satunya titik yang dilalui adalah jembatan timbang Maccopa.
“Jembatan timbang Maccopa itu adalah jalan poros yang tadi, jadi volume kendaraan begitu banyak. Akhirnya kami sudah melakukan rapat koordinasi sebenarnya dengan melibatkan pemerintah daerah kabupaten Maros, langsung Bapak Bupati juga ini yang sudah ikut, stakeholders yang terkait,” kata dia.
Dalam rapat itu, berbagai solusi dibicarakan. Salah satunya terkait pemindahan lokasi jembatan timbang.
“Ada beberapa alternatif yang kita diskusikan pada saat itu, pertama adalah pemberlakuan jam operasional terhadap jembatan timbang. Yang kedua merelokasi tempat itu, karena memang tempat itu sudah tidak pantas lagi di situ, harus dicarikan tempat yang lain sehingga tidak mengganggu pengguna jalan yang melintas jalan poros tersebut, itu rencananya, ini masih dalam rapat lanjutan untuk ke depannya mengatasi persoalan itu,” sebutnya.
Awaludin mengatakan masalah truk ngetem jelang jembatan timbang memang membuat kemacetan. Petugas akan dikerahkan ke lokasi untuk mengamankan dan mengimbau pengendara.
“Yang hilirnya, tadi yang disampaikan oleh Pak Kasim bahwa ada kendaraan saudara-saudara kita ini truk yang ngetem dan lain sebagainya, nah ini yang pertama kita sudah melakukan upaya-upaya oleh teman-teman Polsek Mandai, Polsek Turikale juga karena bersinggungan batasannya, sama teman-teman lantas untuk memberikan imbauan kepada para pengguna jalan untuk jangan markir di sini,” sebut dia.
Kepada pengusaha, polisi dan pemda juga mengimbau agar menaati aturan terkait kapasitas truk. Sebab, kata dia, muatan truk yang melebihi kapasitas akan menimbulkan bahaya.
“Kadang kalau sudah berapa kali tidak ada, lakukan penegakan hukum, kita tilang, jadi kita melakukan itu, dan kita memberikan imbauan juga kepada pelaku usaha, pertama kenapa dia menghindari itu? Berarti kan overkapasitas, ya jangan dong melebihi kapasitas muatan yang dibawa, karena itu akan berbahaya, berbahaya bagi diri sendiri dan berbahaya bagi orang lain. Nah edukasi ini yang selalu kita sampaikan, dan forum Jumat Curhat ini kalau ada pelaku usaha pesan-pesan ini selalu kami sampaikan,” katanya.
“Jadi kami mohon maaf kepada masyarakat pengguna jalan yang melintas, ya kami tetap berupaya bagaimana di jam rawan tersebut petugas kami akan hadir untuk bisa memberikan imbauan kepada sopir-sopir truk yang parkir di pinggir jalan sehingga akan membantu nanti kelancaran arus lalu lintas,” lanjutnya.
Mengenai pemotor yang melawan arus, polisi juga akan memberikan edukasi kepada masyarakat. Sebab, kata Awaludin, tidak tertib berlalu lintas akan menyebabkan kecelakaan.
“Yang kedua yang lawan arus, ini memang sering mengakibatkan kecelakaan. Ini yang tidak henti-hentinya kami selalu sampaikan juga kepada seluruh masyarakat, khususnya masyarakat Maros yang ada, patuhilah aturan lalu lintas, karena kalau kita sayang sama diri kita, ya jangan melakukan hal-hal yang justru nanti dapat mencelakakan diri kita, nah ini yang kami selalu sampaikan kepada teman-teman para Kapolsek imbau masyarakat,” katanya.
Polisi juga menggandeng pemerintah daerah yang tokoh masyarakat untuk memberikan edukasi warga agar tertib berlalu lintas. Polisi juga akan menempatkan petugas di titik rawan pemotor melawan arah.
“Dan untuk menindaklanjuti apa yang disampaikan Pak Kasim, kami tempatkan personel-personel itu, tetapi tidak tahu kita, kapanpun mereka bisa. Kalau truk tadi udah jelas jam operasional. Di mana operasional yang kelebihan muatan pasti mereka ngetem kan, tapi kan yang melawan arus ini bisa kapan saja,” pungkasnya.
(lir/mei)