Jakarta –
Siswi kelas 6 SD di Kota Bandung menjadi korban pemerkosaan dan dijual ke 22 pria hidung belang. Aksi keji pelaku terhadap korban itu dikecam keras oleh Anggota Komisi X DPR RI dari Fraksi Partai Demokrat (PD) Bramantyo Suwondo.
“Saya mengecam keras aksi jual anak di bawah umur dan tindakan kekerasan seksual yang terjadi,” kata Bramantyo kepada wartawan, Jumat (23/12/2023).
Dari kejadian ini, Bramantyo melihat dua hal yang perlu dilakukan atau diperkuat untuk mencegah terjadinya hal serupa. Pertama, penguatan literasi digital masyarakat Indonesia sejak dini.
“Kita tentu memahami bagaimana media sosial belakangan seperti memiliki dua mata pisau. Di satu sisi, media sosial memberikan kemudahan akses informasi, namun di lain sisi minimnya literasi digital kerap membuat masyarakat mudah terjerumus dengan informasi yang tidak kredibel. Terlebih, pengguna media sosial didominasi generasi muda yang sering belum memiliki pemahaman yang utuh atas konsekuensi dari media digital,” ucap Bramantyo.
“Di sinilah PR Pemerintah Indonesia untuk segera mempersiapkan strategi taktis peningkatan literasi digital,” tambahnya.
Kedua yakni pentingnya penguatan peran orang tua dalam pendidikan anak. Menurut Bramantyo, orang tua harus aktif terlibat dalam proses pendidikan anak.
“Tanggung jawab pendidikan anak bukan hanya menjadi lingkup institusi pendidikan saja. Orang tua harus mengerti dan memantau betul perilaku dan lingkup pertemanan anak. Dengan demikian hal-hal seperti kejadian tersebut bisa lebih dicegah,” ujarnya.
Sekedar diketahui, kasus hilangnya siswi kelas 6 SD selama 3 pekan akhirnya menemui titik terang. Siswi tersebut ditemukan di sebuah apartemen setelah dilaporkan menghilang sejak 28 November 2023.
Setelah polisi bergerak, dua pria, yaitu DF (24) dan AD (18), ditangkap dan ditetapkan menjadi tersangka. Keduanya yang mendalangi aksi tersebut, bahkan tega menjual korban sebanyak 22 kali ke pria hidung belang dengan tarif Rp 300-500 ribu.
Polisi masih terus mendalami kasus ini. Polisi kini sedang memburu satu pelaku lain yang diduga ikut memperkosa anak berusia 12 tahun tersebut.
“Kami masih memburu satu pelaku lain yang merupakan jejaring pertemanan dengan dua tersangka. Pelaku ini diduga ikut menyetubuhi korban,” kata Kasat Reskrim Polrestabes Bandung Kompol Agta Bhuwana Putra, dilansir detikJabar, Jumat (22/12).
Namun Agta belum bisa memerinci identitas dan peran pelaku ini. Ia mengaku perlu meminta keterangan terlebih dahulu kepada korban untuk menguatkan alat bukti yang sudah dimiliki penyidik kepolisian.
“Kita akan minta keterangan dulu dari berbagai pihak, termasuk kepada korban. Kita menunggu kondisinya dulu untuk bisa diambil keterangannya. Setelah itu, kita akan gelar perkara dan penetapan tersangka,” pungkasnya.
(fas/aud)