INDRAMAYU – Calon Wakil Presiden (Cawapres) Nomor Urut 3, Mahfud MD memandang bahwa sistem rekrutmen para diplomat perlu ditinjau ulang ke depannya, karena kadang kala mereka merupakan titipan partai.
Duta Besar Republik Indonesia (Dubes RI) untuk Panama, Sukmo Harsono, langsung buka suara dan menyebut Mahfud MD keliru. Ganjar Pranowo pun membalas pernyataan Sukmo Harsono.
“Ya dibenarkan aja. Ya faktanya kan ada yang mengusul-usulkan,” kata Ganjar di Indramayu, Jawa Barat, Sabtu (23/12/2023).
Ganjar mengatakan, dari data yang ada, banyak jalan terkait penempatan diplomat tersebut. Mulai dari jejak karir hingga titipan partai. Dari manapun sumbernya, kata Ganjar, penempatan diplomat tersebut bergantung pada fit and proper test di DPR RI.
“Sebenarnya sumbernya banyak, adanya dari karir, ada yang dari partai, termasuk yang dari partai kan juga ada,” katanya.
“Yang penting nanti di komisi I (DPR) akan ada fit and proper. Sumbernya bisa macam-macam KPK, yang karir ada, yang pensiunan juga ada, dari pengusaha ada, dari partai kan ada,” sambungnya.
Ganjar kemudian meluruskan maksud pernyataan Mahfud Md terkait diplomat titipan partai saat debat cawapres. Mahfud MD, kata Ganjar, ingin mengatakan bahwa jangan memaksakan orang yang tidak berkompeten untuk menempati suatu posisi termasuk diplomat.
“Maksudnya Pak Mahfud tuh saya kira begini, jangan dipaksakan yang tidak kompeten. Boleh sumbernya dari mana aja, tapi kalau kira-kira sumbernya dari situ, pilihlah yang kompeten, kira-kira gitu,” ucapnya.
Follow Berita Okezone di Google News
Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di
ORION, daftar sekarang dengan
klik disini
dan nantikan kejutan menarik lainnya
(wal)