JAKARTA – Mayoritas investor pasar modal Indonesia berada di pulau Jawa. Itu artinya, sebaran investor pasar modal Indonesia masih terpusat di Pulau Jawa.
Hal ini tercermin dari dominasi Galeri Investasi (GI) dan Kantor Perwakilan Bursa Efek Indonesia (BEI) dibandingkan dengan pulau lainnya.
Berdasarkan data Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI), jumlah investor domestik di Pulau Jawa mencapai 68,20%, dari akhir 2022 yang mencapai 69,05% pada akhir November 2023.
Kendati melandai tipis, tetapi nilai aset investornya justru bertambah signifikan dari semula Rp3.856,56 triliun, menjadi Rp5.083,68 triliun, terdiri dari aset saham dan surat berharga senilai Rp4.625,25 triliun, dan reksa dana Rp458,43 triliun.
Sebaran GI mencapai 364, dengan total 7 Kantor Perwakilan. Angka ini dimungkinkan bakal bertahan di sisa akhir tahun 2023.
Wilayah Sumatera menduduki urutan kedua. Sayangnya, terdapat koreksi tipis atas sebaran investor menjadi 16,78%, dari akhir tahun lalu yang mencapai 16,81%. Jumlah asetnya juga berkurang menjadi Rp95,7 triliun, dari akhir 2022 senilai Rp103,19 triliun.
Pertumbuhan aset investor justru terjadi di Pulau Kalimantan yang mencapai Rp124,95 triliun, dari akhir tahun lalu Rp109,7 triliun. Namun, porsi sebaran investornya ikut terpangkas menjadi 5,31%, dari semula 5,47%.
Follow Berita Okezone di Google News
Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di
ORION, daftar sekarang dengan
klik disini
dan nantikan kejutan menarik lainnya