JAKARTA – Badan Anggaran (Banggar) DPR RI khawatir dengan kurangnya minat investasi di Ibu Kota Negara (IKN). Oleh karena itu Banggar mengingatkan pemerintah agar pembangunan IKN seharusnya memiliki pendanaan yang seimbang.
Hal itu ditekankannya karena hingga 2024, penggunaan APBN untuk pembangunan IKN direncanakan akan menembus Rp75,4 triliun atau 16,1% dari total anggaran.
Ketua Badan Anggaran DPR RI Said Abdullah mengaku khawatir kurangnya minat investasi di IKN itu kemudian akan membebani APBN. Sehingga menurutnya, seyogyanya, pembangunan IKN tidak antara APBN, Perjanjian Kerja Badan Usaha (KPBU), dan investasi swasta.
“Inilah yang saya khwatirkan sejak lama, kurang minatnya pihak swasta pada pembangunan IKN pada akhirnya meletakkan APBN sebagai sumber pendanaan utama. IKN baru tiga tahun sejak di undangkan, rencana penggunaan anggaran dari APBN sudah mencapai 16,1%, padahal ini proyek jangka panjang. Sebaiknya pemerintah harus memiliki rencana aksi yang berjangka panjang, tahap setahap, dengan pendanaan yang berimbang antara APBN, KPBU dan swasta,” terangnya dikutip MNC Portal Indonesia, Selasa (26/12/2023).
Said pun mengaku sangat memahami kekhawatiran para pengusaha atas investasi mereka ke IKN.
“Pertama, saat ini tengah berlangsung pemilu, ada sejumlah kandidat capres yang berkomitmen meneruskan IKN, ada juga yang menolak IKN, hal ini tentu saja akan menjadi resiko investasi bagi pengusaha. Kami tegaskan pasangan Ganjar dan Mahfud berkomitmen akan meneruskan pembangunan IKN,” terangnya.
Said menambahkan, selain karena sudah menjadi perintah undang undang, pembangunan IKN juga dimaksudkan untuk membagi beban Jakarta yang telah kelebihan kapasitas menanggung ruang hidup, baik sebagai ibukota negara, dan pusat ekonomi secara layak. Jakarta tidak mampu menopang standar kehidupan lingkungan hidup yang sehat.
Follow Berita Okezone di Google News
Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di
ORION, daftar sekarang dengan
klik disini
dan nantikan kejutan menarik lainnya