Jakarta –
Mantan penyidik KPK Yudi Purnomo mengusulkan Nawawi Pomolango menjadi ketua definitif pengganti posisi Firli Bahuri di kursi pimpinan tertinggi KPK. Yudi mengatakan pengganti Firli yang ditunjuk Presiden Joko Widodo (Jokowi) nanti melanjutkan posisi Wakil Ketua KPK bukan posisi Ketua KPK.
“Pengganti Firli bukan otomatis sebagai ketua tetapi pimpinan anggota, pemilihan Ketua KPK Definitif dirasa penting agar roda organisasi KPK pulih, saya mengusulkan bahwa Nawawi Pomolango Ketua KPK sementara saat ini, pantas menjadi ketua Definitif dari sisi kemampuan, senioritas dan rekam jejaknya yang tidak bermasalah atau kontroversial,” ujar Yudi dalam keterangan persnya yang diterima, Sabtu (30/12/2023).
Diketahui, ada empat nama calon pengganti Firli di KPK saat seleksi calon pimpinan KPK 2019 lalu. Mereka adalah Sigit Danang Joyo, Luthfi Jayadi Kurniawan, I Nyoman Wara, dan Roby Arya Brata.
Yudi berharap siapapun yang akan dipilih menjadi Komisioner KPK memiliki empat kriteria. Kriteria pertama tidak mempunyai rekam jejak yang kontroversial, kedua mampu bekerjasama dengan pimpinan KPK lainnya.
“Ketiga tidak mau diintervensi oleh siapapun dan dengan cara apapun, keempat dia juga wajib mematuhi kode etik yang ada di KPK termasuk tidak bertemu dengan pihak pihak yang terkait perkara,” ucapnya.
Yudi mengatakan bahwa satu orang pimpinan yang baru ini mempunyai tugas mengembalikan kepercayaan KPK dan yang tidak menjadi bagian dari masalah ketika berada di KPK.
Lebih lanjut, Yudi menegaskan dia tidak mengunggulkan salah satu dari 4 orang itu, yang penting baginya, yang akan menjabat nanti mau bekerja dan tidak bermasalah selama di KPK.
“Jika berkaca dari pemilihan pengganti Lili Pintauli Siregar bahwa presiden akan memilih 2 nama kemudian DPR memilih salah satunya. Bagi saya siapapun yang terpilih dia tentu tahu akan memimpin KPK di tengah kontroversi dan kepercayaan publik yang menurun,” pungkasnya.
(zap/dhn)