Kasus pengeroyokan relawan Capres dan Cawapres, Ganjar Pranowo-Mahfud Md, oleh oknum prajurit TNI di Boyolali bikin geger. Denpom IV/4 Surakarta turun tangan mengusut kasus penganiayaan itu.
Kasus penganiayaan relawan Ganjar ini sebelumnya viral di media sosial. Penganiayaan disebutkan dilakukan oleh oknum anggota TNI Yonif 408/Suhbrastha.
Peristiwa itu terjadi pada Sabtu (30/12/2023) siang. Peristiwa itu terjadi di jalan Perintis Kemerdekaan Boyolali, depan Markas Kompi Senapan B Yonif 408/Suhbrastha. Sejumlah relawan itu usai mengikuti kampanye Capres Ganjar Pranowo, di Boyolali.
Akibat kejadian itu sejumlah korban dilarikan ke RSUD Pandan Arang Boyolali untuk mendapatkan perawatan medis. Aksi penganiayaan secara bersama-sama itu terekam kamera CCTV.
Berikut sikap TNI atas kasus penganiayaan tersebut seperti dilansir:
1. Dandim Akui Ada Oknum Prajurit Keroyok Relawan Ganjar
Komandan Kodim 0724/Boyolali, Letkol (Inf) Wiweko Wulang Widodo, membenarkan adanya kejadian penganiayaan tersebut. Mereka yang terlibat merupakan oknum anggota Yonif 408/Suhbrastha.
“Saya sampaikan kasus penganiayaan tersebut benar adanya dan pelakunya adalah beberapa oknum anggota dari Yonif 408/Suhbrastha,” kata Dandim 0724/Boyolali, Letkol (Inf) Wiweko Wulang Widodo dalam konferensi pers di Makodim Boyolali seperti dilansir detikJateng, Minggu (31/1/2023).
2. Penanganan oleh Denpom
Wiweko mengatakan saat ini kasus tersebut sudah dalam penanganan Denpom IV/4 Surakarta. Pihak Denpom saat ini masih memintai keterangan anggota yang diduga terlibat penganiayaan itu untuk kepentingan proses hukum.
Wiweko mengungkapkan, jumlah korban penganiayaan oknum TNI ini, terkonfirmasi ada 7 orang. Dua orang saat ini masih menjalani rawat inap di RSUD Pandan Arang dan 5 orang rawat jalan.
Wiweko menjelaskan para anggota TNI yang sedang berkegiatan itu terganggu suara knalpot brong para peserta kampanye yang melintas.
“Kemudian, beberapa oknum anggota secara spontan keluar dari asrama menuju ke jalan di depan asrama. Guna mencari sumber suara knalpot brong pengendara motor tersebut, untuk mengingatkan kepada pengendara dengan cara menghentikan dan membubarkan. Hingga terjadi penganiayaan terhadap pengendara sepeda motor knalpot brong tersebut,” paparnya.
Setelah terjadi penganiayaan, selanjutnya beberapa korban dibawa ke rumah sakit Pandan Arang, Boyolali untuk mendapatkan pertolongan.
“Saat ini masih ada dua orang yang menjalani rawat inap. Semoga kondisinya cepat pulih, sembuh sedia kala,” jelas dia.
3. TNI Koordinasi Bantu Pengobatan
Pihak TNI juga berkoordinasi dengan para pihak terkait untuk membantu pengobatan terhadap para korban yang saat ini yang saat ini masih dirawat di rumah sakit.
“Kami menyesalkan dan menyayangkan kejadian kekerasan yang dilakukan oleh oknum anggota kita terhadap masyarakat dan komitmen pimpinan TNI Angkatan Darat untuk menegakkan aturan hukum yang berlaku,” imbuh Wiweko.