JAKARTA – Paul Hendri Eria, atau yang lebih dikenal dengan nama Paul Shady, merupakan konten kreator asal Nabire, Papua, yang saat ini tinggal di Tembagapura, Timika. Memulai menjalani langkah pertamanya menjadi seorang kreator dengan semangat di bidang musik dan kecintaan terhadap Rap, Paul mulai meng-upload video-videonya di YouTube pada tahun 2012.
“Awalnya kalau dibilang iseng-iseng upload sembarangan, sembarangan video lah yang gak berkonsep itu ya dari tahun 2012 ya, terus bikin-bikin, sampai tau YouTube bisa menghasilkan dan lain-lain itu di tahun 2016-2017. Jadi ya bisa dibilang ya mulai fokus untuk bikin konten yang beneran ya 2016-2017 gitu,” jelas Paul.
Dalam kurun waktu 11 tahun, YouTube channel Paul mengalami perubahan yang signifikan dalam konten utama yang diangkat oleh dirinya. Dirinya juga merasakan perubahan yang sangat jauh berbeda dari jumlah penonton dari konten-kontennya.
“Memang jauh sekali sih dulu pertama kali bikin video itu hampir setiap hari diliatin itu video. Ada penonton, 5 orang, 10 orang, sampai kalau sudah 100 doang itu udah senang banget. Itu bisa nunggunya sampai 1-2 bulan lah sampai 100 orang bisa nonton video itu, sekarang ya memang sudah jauh lah, cukup jauh mungkin dalam satu hari ya sudah bisa dapat 100 orang penonton lah. Ya sejam dua jam lah bisa, dulu beda banget lah lebih cepat naiknya,” jelas Paul.
Konten-konten yang dibuat oleh Paul mencakup berbagai tema di awalnya, mulai dari musik Rap dan R&B hingga video vlog perjalanan yang memperlihatkan keindahan Papua dan wilayah Timur Indonesia. Disamping hal tersebut ternyata nama channelnya, memiliki cerita tersendiri, Paul mengaku memberikan nama ‘Paul Shady’ dikarenakan kecintaan pada Rap sedari masa sekolah dulu, sekaligus terinspirasi dari sosok Eminem yang memiliki nama ‘Shady’ juga.
Dalam menjadi konten kreator Paul juga melewati masa-masa yang cukup menghambat dirinya dalam membuat berbagai konten seperti kurangnya peralatan yang cukup untuk membantunya mengolah konten, hingga akhirnya Paul mendapatkan cukup uang untuk membeli berbagai peralatan yang menunjang nya dalam berkarya.
Paul juga menerapkan strategi yang cukup efektif dalam mengembangkan channel miliknya.
“Mungkin untuk lebih rajin dalam quantity sendiri dan konsisten dalam membuat berbagai video. Bisa juga dengan mengikuti berbagai tren yang sedang digemari banyak orang, tidak hanya itu juga artinya dengan menekankan konsep awal yang sudah dibuat, meskipun sudah banyak mengeksplorasi konsep-konsep baru,” jelas Paul.
BACA JUGA:
Follow Berita Okezone di Google News
Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di
ORION, daftar sekarang dengan
klik disini
dan nantikan kejutan menarik lainnya