JAKARTA – Untar masuk dalam klaster mandiri untuk tahun keenam berturut-turut di 2024. Hal ini disampaikan oleh Direktorat Riset, Teknologi, dan Pengabdian kepada Masyarakat Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) RI mengeluarkan Keputusan Direktur Riset, Teknologi, dan Pengabdian kepada Masyarakat Nomor 1350/E5/PG.02.00/2023 tanggal 28 Desember 2023 tentang Penetapan Klasterisasi Perguruan Tinggi.
Rektor Untar Agustinus Purna Irawan mengungkapkan, Untar secara aktif melaksanakan penelitian, PKM, dan publikasi dalam rangka mendukung kinerja Untar serta mendukung pencapaian 17 tujuan Sustainable Development Goals (SDGs) untuk mewujudkan pembangunan dunia bagi kesejahteraan manusia secara global.
Salah satu penelitian yang dikembangkan dan mendapatkan hibah dari Kemendikbudristek adalah pemanfaatan potensi lokal Indonesia untuk pembuatan prosthesis (kaki palsu) berbahan dasar serat alam.
“Kaki palsu yang merupakan hasil penelitian ini memberi manfaat karena menggunakan potensi lokal Indonesia yang melimpah seperti serat bambu atau rotan yang belum termanfaatkan secara optimal, dapat didaur ulang, dan ramah lingkungan. Selain itu, pastinya produk yang dihasilkan ini berbiaya murah sehingga terjangkau bagi masyarakat,” tegas Agustinus, Minggu (7/1/2024).
Agustinus mengatakan, produk penelitian berupa kaki palsu ini telah digunakan oleh seorang karyawan yang mengalami keterbatasan fisik sejak tahun 2010. Karyawan tersebut terpaksa kehilangan kaki kanannya akibat kecelakaan lalu lintas.
“Produk kaki palsu dari serat alam sangat kuat dan nyaman untuk digunakan. Terlebih dalam melakukan aktivitas sehari-hari untuk bekerja dengan mengendarai sepeda motor,” kata Umar, salah satu pengguna prosthesis hasil penelitian Agustinus.
Selain prosthesis, Agustinus juga telah banyak melakukan penelitian bidang komposit serat alam untuk pengembangan berbagai produk alternatif bersama tim peneliti lintas negara.
Menurutnya, hal ini menunjukkan bahwa dibutuhkan kolaborasi untuk menghasilkan suatu karya yang hebat. Penelitian yang melibatkan perguruan tinggi dari Indonesia dan Malaysia, antara lain, Untar, Universiti Malaysia Pahang, INTI International University, Universitas Negeri Semarang (Unes), Universitas Diponegoro (Undip), Universitas Islam Indonesia, Institut Teknologi Bandung, Universiti Tun Hussein Onn Malaysia (UTHM), dan Politeknik Negeri Lhokseumawe tersebut, telah menghasilkan sejumlah publikasi di jurnal terindeks scopus Q1.
Rektor di sela wawancaranya mengatakan bahwa Untar sangat mendorong para sivitas akademika untuk menghasilkan penelitian yang mendukung SDGs.
“Sehingga setiap karya yang dihasilkan lembaga pendidikan tinggi memiliki kemanfaatan yang tinggi bagi masyarakat lokal, bahkan dunia,” pungkas Rektor.
Follow Berita Okezone di Google News
Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di
ORION, daftar sekarang dengan
klik disini
dan nantikan kejutan menarik lainnya