Perempuan Tani di Lampung Curhat ke Atikoh Ganjar Soal Penyaluran Bansos dan Pupuk yang Tidak Merata
KAB.PRINGSEWU – Siti Atikoh Ganjar, langsung dicurhati soal bantuan yang tidak merata dan pupuk langka saat bertemu Kelompok Wanita Tani (KWT) di Lapangan Sukoyoso, Sukoharjo, Kabupaten Pringsewu, Lampung. Atikoh mengaku bahagia bisa bertemu langsung dengan para petani.
“Saya sangat terharu sekali, berkumpul dengan wanita wanita yang kuat dan mandiri, dan konsen terhadap pertanian,” kata Atikoh, Selasa (9/1/2024).
Atikoh kemudian mengutip pernyataan dari Bung Karno terkait petani. Bahwa masalah pangan adalah hidup matinya sebuah bangsa, karena menyangkut kehidupan masyarakat banyak. Dan petani punya andil besar soal itu.
Untuk itu, kata Atikoh, dibutuhkan pemimpin yang kebijakannya pro terhadap petani, terutama perempuan tani. Istri calon presiden Ganjar Pranowo itu mengatakan, Ganjar-Mahfud sangat konsen terhadap kelompok perempuan, anak-anak, lansia, dan petani.
Untuk menyelesaikan masalah penyaluran bantuan, termasuk bantuan pupuk bersubsidi, pasangan Ganjar-Mahfud mempunyai program unggulan bernama KTP Satu Kartu Terpadu Indonesia (KTP Sakti).
“Nah Ganjar-Mahfud ini punya program yang nantinya insyaAllah akan membuat bantuan tersebar lebih merata yaitu KTP Sakti,” tegasnya.
Dengan KTP Sakti, lanjut Atikoh, semua data akan terintegrasi. Melalui KTP Sakti, data penerima bantuan akan diperbaharui, sehingga penyaluran bantuan tepat sasaran.
“Nanti datanya terintegrasi, siapa yang berhak mendapatkan pupuk subsidi dan tepat sasaran. Jadi tidak ada lagi, orang kayak dapat bansos, sementara yang miskin tidak dapat. Kalau datanya terintegrasi, yang dapat tepat sasaran,” tegasnya.
Dalam acara itu, para relawan tani juga melakukan deklarasi. Mereka menyatakan dukungan kepada paslon nomor urut 03 Ganjar-Mahfud yang dinilai sebagai pasangan capres-cawapres merakyat dan bekerja sat-set mengatasi masalah rakyat.
#Perempuan #Tani #Lampung #Curhat #Atikoh #Ganjar #Soal #Penyaluran #Bansos #dan #Pup
perempuan-tani-di-lampung-curhat-ke-atikoh-ganjar-soal-penyaluran-bansos-dan-pup