Jakarta –
Cawapres nomor urut 3 Mahfud Md membagikan kisahnya semasa sekolah di Yogyakarta. Mahfud bercerita pernah tidur dan belajar di atas kuburan Cina.
Kisah itu terungkap saat Mahfud melakukan live TikTok di akun @mohmahfudmdofficial miliknya pada Selasa (9/1/2024) malam. Melalui keterangan tertulis yang dibagikan, Rabu (10/1/2024), mulanya ada seorang TikTokers bernama Chandra Dirgantara bertanya kepada Mahfud soal kehidupannya saat sekolah dan kuliah di Yogya saat live berlangsung.
“Prof, kabarnya dulu waktu sekolah di Yogya sering tidur di kuburan Cina. Apa yang membuat Prof tidak punya rasa takut?” tanya Chandra yang dibacakan Mahfud.
Sambil tertawa kecil, Mahfud menjelaskan alasan tidur di kuburan Cina saat itu. Mahfud yang saat itu hidup pas-pasan mengaku kuburan Cina lebih mewah dibandingkan tempat kostnya.
“Dulu waktu saya sekolah, tempat kos saya itu hanya anyaman bambu. Rumahnya sederhana sekali, tidak ada listrik. Sementara kuburan Cina mewah waktu itu. Pakai porselen, ada lampunya, ada yang bersihkan,” ucapnya.
Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) ini mengatakan kondisi kuburan Cina itu akhirnya menjadi tempat belajar tiap malam. Di sela-sela belajarnya, seringkali Mahfud tertidur karena merasa nyaman.
“Saya tidur di situ sambil belajar, maksudnya bukan untuk tidur, tapi untuk belajar, tidak usah bayar listrik dan tidak menakutkan,” ungkapnya.
“Kuburannya kan ramai, bersih, ada lampunya dan terang benderang, bukan kayak kuburan di kampung gelap menakutkan gitu,” sambungnya.
Mahfud juga membagikan cerita saat berpacaran dengan istrinya, Zaizatun Nihayati. Mahfud mengaku dirinya introver dan agak minder terkait urusan pendekatan dengan perempuan.
“Gini, mas presiden republik virtual, dulu saya itu agak introvert ya, bahkan agak minder gitu ya, karena dulu wajah saya itu jelek banget menurut saya, sehingga saya tidak pede (percaya diri),” kata Mahfud sambil tertawa.
Namun, Mahfud mengungkapkan perempuan bernama Zaizatun Nihayati yang saat ini menjadi istrinya berbeda dari perempuan lainnya. Mahfud juga sempat tidak disukai oleh teman istrinya lantaran saat itu terlihat biasa saja.
“Ada seorang perempuan waktu itu, nama panggilannya Yati sih, dia ketika saya ajak berteman dia menyambut dengan baik, dan sekarang menjadi istri saya,” ujar Mahfud.
“Waduh, katanya ‘Yati kamu kok feelingnya kuat ya, waktu itu Mahfud bukan siapa-siapa, ndak ada yang milih, kamu yang milih, sekarang dia yang jadi menteri sendiri, yang lain ndak’,” lanjutnya.
Sepanjang berkuliah di Yogyakarta, Mahfud mengaku tidak pernah berani untuk melakukan pendekatan dengan perempuan. Meski begitu, Mahfud memang aktif di organisasi yang banyak diikuti mahasiswi-mahasiswi lain termasuk Yati.
“Sukanya ya diskusi aja, waktu saya pacaran dulu jarang rekreasi, jarang nonton bioskop, perginya ke seminar gitu ya, kalau ada seminar gitu ya boncengan, yuk nonton seminar, yuk pengajian ke masjid,” kata Mahfud.
(dek/zap)