JAKARTA – Wall Street ditutup mixed pada perdagangan Kamis (11/1/2024) waktu setempat. Bursa saham AS berakhir dua arah karena kabar inflasi yang lebih tinggi dari perkiraan dan tanda-tanda kekuatan pasar tenaga kerja mengurangi harapan penurunan suku bunga lebih awal oleh Federal Reserve tahun ini, namun penurunan imbal hasil obligasi pemerintah membuat penurunan tetap terkendali.
Mengutip Reuters, Dow Jones Industrial Average (.DJI) naik 15,29 poin, atau 0,04%, menjadi 37.711,02. S&P 500 (.SPX) kehilangan 3,21 poin, atau 0,07%, pada 4,780.24 dan Nasdaq Composite (.IXIC) hanya naik 0,54 poin, pada 14,970.19.
Dalam sesi yang berombak, ekuitas dibuka lebih tinggi dan indeks acuan S&P 500 (.SPX) sempat melampaui rekor penutupan tertingginya di 4.796,56, yang dicapai pada Januari 2022, sebelum menghapus kenaikan awal.
Setelah mengakhiri tahun 2023 dengan reli yang kuat, saham-saham kesulitan menemukan momentum kenaikan, dengan S&P 500 hanya naik 0,21% pada tahun ini, karena data ekonomi yang beragam dan komentar pejabat Fed telah menyebabkan investor mengurangi ekspektasi mengenai waktu dan besarnya pemotongan suku bunga apa pun dari bank sentral AS tahun ini.
Departemen Tenaga Kerja AS melaporkan bahwa harga konsumen naik lebih dari perkiraan pada bulan Desember, karena masyarakat Amerika membayar lebih banyak untuk tempat tinggal dan layanan kesehatan. Laporan terpisah menunjukkan jumlah orang yang mengajukan klaim baru untuk tunjangan pengangguran secara tak terduga turun pada minggu lalu menjadi 202.000.
Follow Berita Okezone di Google News
Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di
ORION, daftar sekarang dengan
klik disini
dan nantikan kejutan menarik lainnya