Gerakan Pramuka, sebagai organisasi pendidikan non formal telah melibatkan jutaan pemuda Indonesia, terus berkembang dan menyesuaikan diri dengan zaman. Yudha Adyaksa Kapusinfo Kwarnas 2022-2023, yang juga menjabat sebagai Ketua Dewan Kerja Nasional pada periode 2012-2013 dan 2013-2018, membawakan materi inspiratif berjudul “Penegak Masa Kini.” Dalam materinya, Yudha Adyaksa memberikan sorotan tentang perjalanan seorang Pramuka Penegak, menjelajahi setiap tahapan mulai dari Tamu, Calon, Penegak Bantara, hingga Penegak Laksana. Pramuka Penegak perlu memaksimalkan pencapaian dan pemahaman mengenai SKU (Syarat Kecakapan Umum) serta SKK (Syarat Kecakapan Khusus). Hal ini menjadi dasar untuk membentuk karakter yang tangguh, kreatif, dan mandiri. Kontribusi yang tinggi diharapkan mulai dari tingkat Sangga dan Ambalan, memperkuat ikatan internal di antara sesama Pramuka.
Pramuka Penegak masa kini tidak hanya dituntut untuk unggul dalam kecakapan dan pencapaian pribadi, tetapi juga harus memiliki kesantunan dalam membangun hubungan sosial. Kemampuan berinteraksi dengan sesama, baik itu kakak, adik, keluarga, bahkan masyarakat umum, menjadi kunci utama. Dalam lingkungan pramuka, aspek ini menggarisbawahi pentingnya kerjasama, gotong-royong, dan sikap inklusif. Pramuka Penegak masa kini diharapkan mahir dalam kegiatan offline dengan menerapkan metode yang relevan, variatif, dan interaktif. Berbeda dengan era sebelumnya, Penegak kini harus lebih adaptif terhadap perubahan dan kebutuhan anggota. Kemampuan memimpin diskusi, proyek sosial, serta berpartisipasi dalam aktivitas yang memberikan dampak positif bagi lingkungan sekitar menjadi keahlian yang perlu dikuasai.
Di era digital, seorang Pramuka Penegak juga harus mampu berkiprah online. Menjadi content creator yang mampu menginspirasi dan memberikan informasi positif. Selain itu, kemampuan sebagai social networker dan digital event organizer diperlukan untuk menjalin koneksi, berbagi pengalaman, dan menggerakkan aktivitas secara daring. Seiring dengan perkembangan kepramukaan, kegiatan seperti “Ngumbar” menjadi wadah penting untuk meningkatkan solidaritas dan pengetahuan Pramuka. Dilaksanakan di SMK Yastrif 2 Parungpanjang, Bogor, Jawa Barat, “Ngumbar” diikuti oleh 500 peserta dari berbagai sekolah di Parungpanjang dan sekitarnya. Acara ini dirancang untuk memupuk kebersamaan, memperkaya pengetahuan, dan memberikan pengalaman yang berharga bagi setiap peserta.
Melalui kombinasi antara pembelajaran offline dan online, serta rangkaian kegiatan yang menarik dan bermanfaat, “Ngumbar” menjelma menjadi wahana bagi Pramuka Penegak masa kini untuk terus berkembang dan memberikan kontribusi positif bagi masyarakat dan bangsa.