Jakarta –
Anggota Komisi B DPRD DKI Jakarta F-PDIP Gilbert Simanjuntak mengkritisi pemasangan stiker ‘pemilu aman’ dengan foto Pj Gubernur DKI Heru Budi Hartono di sejumlah halte TransJakarta. Gilbert menilai lebih bijak jika ajakan menciptakan pemilu damai itu lebih menonjolkan pesan.
“Memang ajakannya normatif, tetapi pemasangan fotonya tentu menimbulkan pertanyaan apa maksudnya. Karena sejak dulu tidak ada yang melakukannya,” kata Gilbert kepada wartawan, Sabtu (13/1/2024).
Gilbert kemudian menyinggung Heru Budi yang pernah masuk sebagai bursa bakal calon gubernur salah satu partai. Dia meminta agar Heru Budi memberikan penjelasan soal stiker yang menampilkan gambarnya itu.
“Apakah ada aturan yang ditabrak kita perlu dalami. Tapi kesan yang timbul kurang baik. Apalagi namanya pernah muncul sebagai bacagub dari salah satu parpol, sehingga bisa ditafsirkan kampanye dini. Sebaiknya Pj Gubernur menjelaskan hal tersebut,” katanya.
Lebih lanjut, Gilbert meminta agar foto personal tidak dipasang dalam ajakan yang dikeluarkan oleh Pemprov DKI. Dia menyarankan agar menghindari hal yang berpotensi memunculkan polemik.
“Lebih bijaksana kalau hal-hal yang polemik dihindari. Sehingga terkesan lebih ke arah kerja buat rakyat. Lebih bijaksana kalau tidak memasang foto, sehingga pesan lebih menonjol,” ucapnya.
Penjelasan Dishub soal Stiker Pemilu Aman
Dinas Perhubungan (Dishub) DKI Jakarta menjelaskan soal stiker bergambar Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono yang terpasang di halte-halte TransJakarta (TransJ). Stiker ‘Pemilu Aman’ itu dipasang karena belum ada pemasangan iklan.
“Untuk sementara waktu, selama belum ada pemasang iklan maka digunakan untuk sosialisasi menyukseskan Pemilu 2024,” kata Kepala Dishub DKI Jakarta Syafrin Liputo saat dikonfirmasi, Jumat (12/1).
Dia mengatakan stiker itu dipasang sebagai ajakan kepada warga DKI Jakarta untuk menyukseskan Pemilu 2024. Dia mengatakan titik-titik yang digunakan stiker tersebut adalah titik untuk iklan, namun belum ada yang menyewa.
(lir/jbr)