Jakarta –
Sri Rahmawati (14) bocah perempuan asal Kabupaten Majalengka terpaksa harus membantu ayahnya menyortir sampai hasil memulung. Kini, Sri telah diangkat sebagai anak asuh polisi.
Sri sehari-hari membantu menyortir sampah hasil ayahnya memulung. Ia melakukan aktivitas itu hampir setiap hari sekitar pukul 04.30 WIB di saat anak-anak seusianya masih terlelap tidur atau bahkan sedang asyik menonton kartun.
Kehidupan Sri mulai berubah menjadi pribadi yang tangguh usai Ibunya meninggal dunia. Ia kini hanya hidup berdua bersama sang ayah di sebuah kosan yang berada di Kelurahan Majalengka Kulon, Kecamatan/Kabupaten Majalengka.
Diketahui, ayahnya yang berprofesi sebagai pemulung, hanya berpenghasilan sekitar Rp10 ribu per hari untuk kebutuhan hidup bersama Sri. Namun penghasilan itu tampak belum bisa mencukupi biaya sekolah bocah kelas 1 SMP ini.
“Iya, mau terus sekolah biar menjadi orang sukses,” kata Sri dengan nada lugu dilansir detikJabar.
Prihatin akan kondisi Sri, pihak kepolisian setempat berinisiatif mengangkatnya menjadi anak asuh Polsek Majalengka Kota. Sri akan dijamin kehidupannya, mulai dari pangan hingga sandang.
“Inisiatif kami mengangkat Sri menjadi anak asuh dengan memberikan bantuan yang tidak hanya sekadar sembako, tetapi juga perlengkapan sekolah dan kelengkapan lainnya. Ya ada pakaian sekolah, pakaian kebaya, sepatu, buku, tas sekolah, beras, setrika listrik, lemari pakaian, kasur, 1 kardus pakaian untuk Sri dan bapaknya, dan sejumlah uang,” kata Kapolsek Majalengka Kota AKP Iwan Sutari.
Baca berita selengkapnya di sini.
(rdp/idh)