JAKARTA – Di kehidupan sehari-hari kerap kali kita temui istilah rambu yang merujuk pada aturan lalu lintas. Namun lebih dari itu, istilah dengan makna tanda atau petunjuk ini bisa diaplikasikan dalam hal lain, salah satunya dalam menjalankan hidup.
Di awal tahun umumnya banyak orang yang memiliki resolusi diri yang digunakan sebagai keputusan tujuan yang akan dicapai. Hanya saja, ini tak melulu berjalan sempurna, namun bisa dilakukan dengan memberikan rambu pada prosesnya.
Rambu, atau petunjuk keteraturan itu boleh jadi hanya dianggap sebagai pancang, atau tonggak hiasan jalan. Bagi sebagian orang lagi rambu sangatlah penting.
PODCAST GEN J SPESIAL NATAL EPS. 6 “The Art of Surrender” (Source: Roov.id)
Rambu yang ada menjadi sebuah jawaban, solusi dari permasalahan yang muncul atau yang akan muncul. Sehingga tak heran jika rambu menjadi hidup, sangat sibuk, berbicara, bahkan berteriak bagi pelanggarnya.
Tanpa rambu tak akan pernah ada toleransi, semua akan saling sikut, berebut cepat, dan tatanan aturan akan kembali ke hukum rimba. Pendek kata tanpa istilah ini, maka kehidupan akan menjadi tanpa tanda batas, manusia akan melampaui batas.
Oleh sebab itu perlulah kita satu pedoman, satu rambu untuk melintasi perjalanan panjang ini. Seringkali kita kemudian membuat aturan, seakan-akan kitalah yang paling tahu tentang kemaslahatan individu maupun kehidupan bermasyarakat.
Padahal sulit untuk menyelaraskan beragam keinginan, pihak yang satu dengan yang lainnya, harapan yang satu dengan yang lainnya. Sebab, dengan berbagai macam alasannya manusia selalu mendahulukan keinginannya, kepentingannya, kelompoknya, golongannya.
Follow Berita Okezone di Google News
Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di
ORION, daftar sekarang dengan
klik disini
dan nantikan kejutan menarik lainnya