TAHUN 2023 yang baru saja lewat kemarin, banyak dikeluhkan karena suhu dan cuaca panasnya yang luar biasa.
Ternyata dari sisi sains, berdasarkan analisa dari para ilmuwan dari National Centers for Environmental Information (NCEI), tahun 2023 memang merupakan tahun terpanas yang pernah ada di planet bumi, dikutip dari laman resmi NOAA Gov, Senin (15/1/2024)
BACA JUGA:
Saking panasnya cuaca yang terjadi di 2023, laut Antartika justru mengalami peristiwa yang sangat miris. Lautan beku yang ada di Samudera Selatan bumi itu mengalami pencairan es paling besar yang pernah terjadi di kawasan tersebut.
BACA JUGA:
Dalam rilis yang dikeluarkan oleh National Oceanic and Atmospheric Administration (NOAA), ada gambar peta bumi berikut informasi kondisi temperature yang mana dari semua gambar tersebut semuanya menampilkan warna merah dan hanya bagian kecil di wilayah Kutub Selatan yang masih menampilkan warna biru atau suhu rendah. Artinya memang sebagian besar seluruh wilayah bumi terpapar panas ekstrem.
Follow Berita Okezone di Google News
Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di
ORION, daftar sekarang dengan
klik disini
dan nantikan kejutan menarik lainnya
Seperti diungkap Dr. Sarah Kapnick dari NOAA mengatakan saat ini masyarakat dunia perlu bersiap-siap untuk menghadapi dampak dari pemanasan suhu bumi yang sangat ekstrem. Ia menyebut, cuaca ekstrem nantinya akan jadi semakin sering dirasakan oleh masyarakat dan bahkan tingkatnya jauh lebih parah.
“Akan ada rekor-rekor baru yang akan terjadi. Kita bisa menghindarinya jika dengan menekan emisi ke titik nol,” kata Dr. Sarah
Dalam catatan NCEI suhu rata-rata permukaan bumi dan lautan di sepanjang 2023 mengalami kenaikan 1,18 derajat celcius. Kenaikan ini mengalahkan tahun terpanas sebelumnya yang terjadi di 2016. Saat itu suhu bumi dan permukaan laut mengalami kenaikan suhu rata-rata 0,15 derajat celcius.
Kondisi tersebut membuat bumi mengalami tiga peristiwa anomali. Pertama unutk pertama kalinya suhu di permukaan laut mencatatkan kenaikan temperatur tertinggi
Kedua lautan antartika mengalami pencairan es paling besar yang pernah terjadi. Kini lautan es antartika hanya mencapai 3,79 juta mil persegi. Padahal pada September 2023 kondisi lautan es masih mencakup 6,55 juta mil persegi.
Selain itu Desember 2023 merupakan bulan terpanas di tahun kelinci air lalu. Suhu yang terjadi di bulan penutup tahun itu rata-rata mengalami kenaikan 1,43 derajat celcius.
“Kebijakan pemerintah juga perlu memikirkan akan ketahanan masyarakat, akan dampak iklim yang akan terjadi,” pungkas Dr. Sarah singkat.