Jakarta –
Aliran Sungai Musi meluap akibat curah hujan tinggi. Hal ini menyebabkan banjir di Musi Banyuasin, Sumatera Selatan (Sumsel) dan menggenangi rumah warga sekitar.
Pihak Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) mengatakan korban banjir di Musi Banyuasin (Muba) membutuhkan bantuan logistik dan tenda pengungsian. Berikut informasi selengkapnya.
Banjir terjadi di wilayah Musi Banyuasin (Muba), Sumatera Selatan. Dikutip dari detikSumbagsel, salah satu daerah yang terdampak banjir Musi Banyuasin adalah Jalan Suluk, Kelurahan Soaka Baru, Kecamatan Sekayu pada Senin (15/1/2024).
“Untuk akses jalan, ketinggian air sekitar 15 cm mengakibatkan warga tidak dapat beraktivitas seperti biasa. Banyak rumah warga yang terendam banjir karena sebagian rumah di sana bukan berjenis rumah panggung. banyak juga bedeng-bedeng yang terendam banjir,” kata Kepala BPBD Muba, Pathi Riduan, Selasa (16/1/2024).
Pathi mengatakan pihaknya telah mengirimkan personil Tim Reaksi Cepat (TRC) untuk memantau kondisi banjir di daerah Jalan Suluk serta melalukan evakuasi kepada warga yang terdampak.
“Tim diproyeksikan untuk standby di lokasi kejadian guna memantau kondisi dan perkembangan tinggi air dan melakukan upaya evakuasi kepada warga yang terdampak banjir,” ujarnya.
2. Warga Terdampak Butuh Bantuan Logistik
Pihak BPBD menempatkan satu perahu fiber untuk membantu aktivitas warga sementara. Dia juga mengatakan bahwa warga membutuhkan logistik dan tenda pengungsian.
“Hasil inventarisir kita kebutuhan mendesak yakni di antaranya kebutuhan logistik dan tenda pengungsian,” katanya.
3. Status Banjir Muba: Tanggap Darurat Bencana
Dua daerah di Sumatera Selatan (Sumsel) ditetapkan sebagai status tanggap darurat bencana banjir dan longsor. Kedua daerah itu adalah Kabupaten Musi Rawas Utara (Muratara) dan Musi Banyuasin (Muba).
“Muratara sudah status tanggap darurat lebih dulu, 1 lagi baru keluar SK-nya pagi ini (16/1/2024) di Muba yang juga tanggap darurat. Status itu karena kejadian bencana sudah terjadi dan berdampak kepada masyarakat, ekonomi dan lain sebagainya,” kata Kepala Bidang Penanganan Darurat BPBD Sumsel, Sudirman, Selasa (16/1/2024).
Sudirman mengungkapkan, status tanggap darurat itu berlaku untuk 14 hari. Perpanjangan status tanggap darurat bisa diperpanjang apabila kondisi di dua wilayah tersebut masih rawan bencana.
4. BMKG Sumsel: Puncak Musim Hujan di Januari 2024
BMKG Sumsel menyebut Januari 2024 menjadi puncak musim hujan. Sebagian besar wilayah Sumsel akan diguyur hujan dengan intensitas yang terus meningkat. Berikut daftar wilayahnya.
- Muratara
- Lubuk Linggau
- PALI
- Muara Enim
- Prabumulih
- Ogan Ilir (OI)
- OKU
- OKU Timur
- Musi Rawas (Mura)
- Lahat
- Musi Banyuasin (Muba) bagian barat
- Musi Banyuasin (Muba) bagian timur.
(kny/imk)